Harga minyak global menguat
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan dunia sedikit rebound, menyusul penurunan tajam pada pekan lalu, diperbarui tekanan ke bawah karena berkurangnya permintaan dan kembalinya produksi minyak Libya.
Kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, naik 56 sen menjadi USD94,52 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk Februari, meningkat 92 sen menjadi USD107,81 per barel dalam transaksi di London.
"Semua orang berbicara tentang bagaimana tahun ini akan menjadi lebih baik. Tapi, jika Anda melihat data dari negara-negara besar, seperti AS dan China, mereka semua menetes sedikit turun," kata Kelly Teoh, strategi pasar IG Markets, Singapura, seperti dilansr AFP, Senin (6/1/2014).
Laporan stok minyak mingguan dari Administrasi Informasi Energi AS (IEA) muncul pada pandangan pertama dukungan yang kuat untuk harga, setelah persediaan minyak mentah komersial turun 7,0 juta barel menjadi 360,6 juta.
Namun, data tersebut menunjukkan kenaikan stok produk, seperti bensin, menggambarkan permintaan tidak sekuat penurunan cadangan minyak mentah yang tersirat.
Di sisi lain, harga minyak tertekan situasi di Libya. Juru bicara National Oil Corporation (NOC) Libya mengatakan, sebanyak 330.000 barel per hari minyak di lapangan El Sharara diperkirakan output akan kembali normal setelah pengunjuk rasa setuju menghentikan pemogokan.
Di Irak, militan membom sebuah pipa minyak utama, menyebabkan kebakaran dan memaksa produksi ditunda. Kini, perbaikan pipa di wilayah utara itu masih berlangsung.
Kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, naik 56 sen menjadi USD94,52 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk Februari, meningkat 92 sen menjadi USD107,81 per barel dalam transaksi di London.
"Semua orang berbicara tentang bagaimana tahun ini akan menjadi lebih baik. Tapi, jika Anda melihat data dari negara-negara besar, seperti AS dan China, mereka semua menetes sedikit turun," kata Kelly Teoh, strategi pasar IG Markets, Singapura, seperti dilansr AFP, Senin (6/1/2014).
Laporan stok minyak mingguan dari Administrasi Informasi Energi AS (IEA) muncul pada pandangan pertama dukungan yang kuat untuk harga, setelah persediaan minyak mentah komersial turun 7,0 juta barel menjadi 360,6 juta.
Namun, data tersebut menunjukkan kenaikan stok produk, seperti bensin, menggambarkan permintaan tidak sekuat penurunan cadangan minyak mentah yang tersirat.
Di sisi lain, harga minyak tertekan situasi di Libya. Juru bicara National Oil Corporation (NOC) Libya mengatakan, sebanyak 330.000 barel per hari minyak di lapangan El Sharara diperkirakan output akan kembali normal setelah pengunjuk rasa setuju menghentikan pemogokan.
Di Irak, militan membom sebuah pipa minyak utama, menyebabkan kebakaran dan memaksa produksi ditunda. Kini, perbaikan pipa di wilayah utara itu masih berlangsung.
(dmd)