Defisit transaksi berjalan RI 2013 naik jadi USD30 M
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo mengungkapkan, defisit transaksi berjalan yang dialami Indonesia pada 2013 meningkat USD6 miliar menjadi USD30 miliar, dibanding 2012 sebesar USD24 miliar.
Menurut Agus, defisit sebesar USD30 miliar tersebut setara dengan 3,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). "Memang ada peningkatan jika dibanding (defisit) 2012," ujar Agus di Gedung BI, Jakarta, Kamis (9/1/2014).
Namun, dia menerangkan bahwa angka defisit sebesar USD30 miliar tersebut masih lebih kecil dari asumsi BI sebelumnya yang berada di angka USD32 miliar.
Dia mengatakan, bukan saja asumsi BI, namun pada kuartal ketiga 2013 defisit transaksi berjalan sempat mencapai besaran 3,8 persen dari PDB. Karena itu, Agus masih menyambut positif angka defisit ini.
"Jadi jika dibandingkan kuartal III dan IV, maka secara berturut-turut telah ada perbaikan selama satu semester, terutama di akhir 2013," kata Agus.
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) M Chatib Basri mengatakan, angka impor secara free on board (FOB) di kuartal II/2013 masih sebesar USD46,3 miliar. Sedangkan di kuartal III/2013 impor FOB telah sedikit menurun hingga mencapai USD44,2 miliar.
"Sekarang dengan logika, di kuartal IV/2013 Oktober dan November sudah surplus. Ini kenapa saya cukup percaya defisit neraca pembayaran kita itu akan turun di kuartal IV," kata Chatib beberapa waktu lalu.
Menkeu mengaku cukup pede bahwa pemerintah telah berusaha menyelesaikan isu internal di balik goyahnya perekonomian Indonesia sepanjang 2013, yaitu defisit neraca pembayaran. "Jadi saya sudah katakan kita sudah address isu domestiknya," pungkas dia.
Menurut Agus, defisit sebesar USD30 miliar tersebut setara dengan 3,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). "Memang ada peningkatan jika dibanding (defisit) 2012," ujar Agus di Gedung BI, Jakarta, Kamis (9/1/2014).
Namun, dia menerangkan bahwa angka defisit sebesar USD30 miliar tersebut masih lebih kecil dari asumsi BI sebelumnya yang berada di angka USD32 miliar.
Dia mengatakan, bukan saja asumsi BI, namun pada kuartal ketiga 2013 defisit transaksi berjalan sempat mencapai besaran 3,8 persen dari PDB. Karena itu, Agus masih menyambut positif angka defisit ini.
"Jadi jika dibandingkan kuartal III dan IV, maka secara berturut-turut telah ada perbaikan selama satu semester, terutama di akhir 2013," kata Agus.
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) M Chatib Basri mengatakan, angka impor secara free on board (FOB) di kuartal II/2013 masih sebesar USD46,3 miliar. Sedangkan di kuartal III/2013 impor FOB telah sedikit menurun hingga mencapai USD44,2 miliar.
"Sekarang dengan logika, di kuartal IV/2013 Oktober dan November sudah surplus. Ini kenapa saya cukup percaya defisit neraca pembayaran kita itu akan turun di kuartal IV," kata Chatib beberapa waktu lalu.
Menkeu mengaku cukup pede bahwa pemerintah telah berusaha menyelesaikan isu internal di balik goyahnya perekonomian Indonesia sepanjang 2013, yaitu defisit neraca pembayaran. "Jadi saya sudah katakan kita sudah address isu domestiknya," pungkas dia.
(izz)