Jero klaim kenaikan harga BBM efektif
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik menilai kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 2013, cukup efektif dalam menghemat konsumsi BBM seperti yang diminta pemerintah.
Dia mengatakan, ketika harga BBM premium masih Rp4.500 per liter, permintaan pemerintah agar masyarakat menghemat penggunaan BBM seperti tidak didengar. Namun, ketika harganya mencapai Rp6.500 per liter masyarakat akan menghemat dengan sendirinya.
"Kalau murah susah diajak menghemat. Tapi kalau mahal enggak disuruh mereka akan otomatis berhemat dengan sendirinya," ujar Jero di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (10/1/2014).
Menurutnya, dengan kenaikan harga BBM tahun lalu maka terlihat bahwa kuota BBM bersubsidi tidak jebol seperti saat harga BBM masih terlalu rendah.
"Kuota 48 juta kiloliter kita di tahun lalu enggak habis, hanya terpakai 46,8 juta kiloliter saja. Ini berita bagus dari 2013," imbuhnya.
Dia juga mengaku lega dengan realisasi kuota konsumsi BBM bersubsidi tahun lalu. Pasalnya, jumlah mobil dan kendaraan lain yang beredar bertambah banyak. "Bagusnya penghematan tetap terjadi," pungkas Jero.
Dia mengatakan, ketika harga BBM premium masih Rp4.500 per liter, permintaan pemerintah agar masyarakat menghemat penggunaan BBM seperti tidak didengar. Namun, ketika harganya mencapai Rp6.500 per liter masyarakat akan menghemat dengan sendirinya.
"Kalau murah susah diajak menghemat. Tapi kalau mahal enggak disuruh mereka akan otomatis berhemat dengan sendirinya," ujar Jero di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (10/1/2014).
Menurutnya, dengan kenaikan harga BBM tahun lalu maka terlihat bahwa kuota BBM bersubsidi tidak jebol seperti saat harga BBM masih terlalu rendah.
"Kuota 48 juta kiloliter kita di tahun lalu enggak habis, hanya terpakai 46,8 juta kiloliter saja. Ini berita bagus dari 2013," imbuhnya.
Dia juga mengaku lega dengan realisasi kuota konsumsi BBM bersubsidi tahun lalu. Pasalnya, jumlah mobil dan kendaraan lain yang beredar bertambah banyak. "Bagusnya penghematan tetap terjadi," pungkas Jero.
(izz)