Harga elpiji 3 kg di Boyolali enggan turun
A
A
A
Sindonews.com - Harga elpiji 3 kg saat ini masih bertahan pada harga yang tinggi, padahal elpiji bersubsidi ini mudah dicari di pasaran.
Keterangan yang didapatkan dari warga Boyolali menyebutkan bahwa as elpiji 3 kg masih berkisar pada angka Rp18.000-Rp20.000 per tabung di tingkat pengecer. Kondisi tersebut sangat dikeluhkan warga yang biasa menggunakan elpiji 3 kg untuk keperluan sehari-hari.
Salah seorang warga, Nurijem mengatakan, beberapa pengecer di wilayah Kecamatan Karanggede dan Klego masih memasang harga pada kisaran tersebut. Padahal stok gas elpiji di tingkat pengecer tergolong cukup banyak untuk didistribusikan kepada warga.
Dia mengatakan, harga sebesar itu sudah berlangsung sejak terjadi kelangkaan elpiji pada beberapa waktu lalu dan sampai saat ini belum ada perubahan.
"Sekarang gas lumayan mudah di cari, tetapi banyak yang jual Rp18.000 per tabung, padahal biasanya hanya Rp15.000 per tabung," kata dia, Jumat (10/1/2014).
Sementara Sumadi, warga setempat juga mengatakan, meskipun harga elpiji 3 kg masih tinggi, sia tetap nekat untuk membelinya. Pasalnya jika tidak membeli gas, tidak bisa memasak untk makan sehari-hari.
Pada saat elpiji 3 kg langka beberapa waktu lalu, dia sempat beralih ke kayu bakar. Namun akibat stok kayu bakar menipis, mau tidak mau harus menggunakan gas kembali dan mengikuti harga pasaran yang ada.
"Kemarin masih ada kayu yang dipakai untuk memasak, kalau sekarang kayunya banyak yang basah akibat hujan yang sering terjadi," katanya.
Sementara, pengecer elpiji 3 kg, Lastri mengatakan, tingginya harga gas tersebut disebabkan tingginya permintaan untuk gas 3 kg. Tingginya permintaan ini karena banyaknya pengguna elpiji 12 kg yang beralih ke elpiji 3 kg.
Dia menagaskan, harga akan kembali stabil saat pasokan dari tingkat agen dan pangkalan ditambah. Menurutnya dengan banyaknya pasokan, pastinya akan menururkan nilai jual elpiji 3 kg.
Keterangan yang didapatkan dari warga Boyolali menyebutkan bahwa as elpiji 3 kg masih berkisar pada angka Rp18.000-Rp20.000 per tabung di tingkat pengecer. Kondisi tersebut sangat dikeluhkan warga yang biasa menggunakan elpiji 3 kg untuk keperluan sehari-hari.
Salah seorang warga, Nurijem mengatakan, beberapa pengecer di wilayah Kecamatan Karanggede dan Klego masih memasang harga pada kisaran tersebut. Padahal stok gas elpiji di tingkat pengecer tergolong cukup banyak untuk didistribusikan kepada warga.
Dia mengatakan, harga sebesar itu sudah berlangsung sejak terjadi kelangkaan elpiji pada beberapa waktu lalu dan sampai saat ini belum ada perubahan.
"Sekarang gas lumayan mudah di cari, tetapi banyak yang jual Rp18.000 per tabung, padahal biasanya hanya Rp15.000 per tabung," kata dia, Jumat (10/1/2014).
Sementara Sumadi, warga setempat juga mengatakan, meskipun harga elpiji 3 kg masih tinggi, sia tetap nekat untuk membelinya. Pasalnya jika tidak membeli gas, tidak bisa memasak untk makan sehari-hari.
Pada saat elpiji 3 kg langka beberapa waktu lalu, dia sempat beralih ke kayu bakar. Namun akibat stok kayu bakar menipis, mau tidak mau harus menggunakan gas kembali dan mengikuti harga pasaran yang ada.
"Kemarin masih ada kayu yang dipakai untuk memasak, kalau sekarang kayunya banyak yang basah akibat hujan yang sering terjadi," katanya.
Sementara, pengecer elpiji 3 kg, Lastri mengatakan, tingginya harga gas tersebut disebabkan tingginya permintaan untuk gas 3 kg. Tingginya permintaan ini karena banyaknya pengguna elpiji 12 kg yang beralih ke elpiji 3 kg.
Dia menagaskan, harga akan kembali stabil saat pasokan dari tingkat agen dan pangkalan ditambah. Menurutnya dengan banyaknya pasokan, pastinya akan menururkan nilai jual elpiji 3 kg.
(izz)