Inflasi Januari Jateng diprediksi tinggi
A
A
A
Sindonews.com - Kenaikan harga sejumlah komoditi kebutuhan rumah tangga di pasaran pada awal Januari ini, diprediksi bakal menyebabkan kenaikan inflasi yang cukup tinggi di Jawa Tengah di awal 2014.
Sebagaimana diketahui, sejak awal bulan ini, sejumlah komuditi mengalami kenaikan harga, mulai dari daging sapi, daging kambing, telur ayam ras, sampai kenaikan elpiji tiga kilogram.
“Kecenderungan kenaikan harga terus terlihat,” kata Kepala bidang statistik distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, Jamjam Zamachsyari, Rabu (15/1/2014).
Jamjam menyebutkan, ada sejumlah kenaikan harga khususnya pada komoditas pertanian seperti beras dan bumbu–bumbuan. Beberapa jenis beras naik 6 persen, kemudian cabe merah naik 5-6 persen, dan cabe rawit juga naik antara 8-9 persen dari harga Rp18.000 per kg, sekarang jadi Rp20.000 per kg.
Selain itu, juga ada beberapa komoditas yang juga mengalami kenaikan, di antaranya daging ayam dan telur, yang mengalami kenaikan antara 5-6 persen. Daging sapi juga mengalami kenaikan sampai 3 persen.
“Tekanan inflasi bulan Januari juga didapat dari kenaikan harga elpiji 12 kilogram yang diterapkan oleh Pertamina beberapa waktu lalu. Dengan kenaikan tersebut menyebabkan harga makanan ikut mengalami kenaikan,” imbuhnya.
Dengan terus naiknya harga sejumlah komoditi, menurut Jamjam, pemerintah harus segera turun tangan untuk menghambat laju inflasi. Salah satu yang bisa dilakukan adalah, pemerintah harus mengantisipasi titik-titik distribusi yang bisa menghambat pengiriman barang.
“Pada 2013 lalu inflasi di Jawa Tengah cukup terkendali, karena pasokan barang dan jalur distribusi terjaga dengan baik, dan ini bisa dilakukan pemerintah saat ini untuk menekan inflasi,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, sejak awal bulan ini, sejumlah komuditi mengalami kenaikan harga, mulai dari daging sapi, daging kambing, telur ayam ras, sampai kenaikan elpiji tiga kilogram.
“Kecenderungan kenaikan harga terus terlihat,” kata Kepala bidang statistik distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, Jamjam Zamachsyari, Rabu (15/1/2014).
Jamjam menyebutkan, ada sejumlah kenaikan harga khususnya pada komoditas pertanian seperti beras dan bumbu–bumbuan. Beberapa jenis beras naik 6 persen, kemudian cabe merah naik 5-6 persen, dan cabe rawit juga naik antara 8-9 persen dari harga Rp18.000 per kg, sekarang jadi Rp20.000 per kg.
Selain itu, juga ada beberapa komoditas yang juga mengalami kenaikan, di antaranya daging ayam dan telur, yang mengalami kenaikan antara 5-6 persen. Daging sapi juga mengalami kenaikan sampai 3 persen.
“Tekanan inflasi bulan Januari juga didapat dari kenaikan harga elpiji 12 kilogram yang diterapkan oleh Pertamina beberapa waktu lalu. Dengan kenaikan tersebut menyebabkan harga makanan ikut mengalami kenaikan,” imbuhnya.
Dengan terus naiknya harga sejumlah komoditi, menurut Jamjam, pemerintah harus segera turun tangan untuk menghambat laju inflasi. Salah satu yang bisa dilakukan adalah, pemerintah harus mengantisipasi titik-titik distribusi yang bisa menghambat pengiriman barang.
“Pada 2013 lalu inflasi di Jawa Tengah cukup terkendali, karena pasokan barang dan jalur distribusi terjaga dengan baik, dan ini bisa dilakukan pemerintah saat ini untuk menekan inflasi,” jelasnya.
(gpr)