FDI China 2013 rebound 5,3%
A
A
A
Sindonews.com - Investasi asing (foreign direct investment/FDI ) di China pada 2013 rebound setelah menyusut pada 2012. Hasil ini didorong kepercayaan pelaku bisnis atas potensi pertumbuhan di negara tersebut.
Investasi China ke luar negeri juga naik, bahkan berpotensi menyalip total dana masuk tahun ini, meskipun bisnis 'Negeri Tirai' Bambu itu menghindari Uni Eropa dan Jepang akibat ketegangan politik.
Kementerian Perdagangan China mengemukakan, FDI masuk, tidak termasuk sektor keuangan mencapai USD117,59 miliar pada tahun lalu. Angka tersebut naik 5,3 persen dari USD111,72 miliar pada 2012, saat tergelincir 3,7 persen untuk pertama kalinya dalam tiga tahun, dalam menghadapi pelemahan ekonomi di pasar negara maju dan perlambatan pertumbuhan di dalam negeri.
Louis Kuijs, ekonom berbasis di Hong Kong dari Royal Bank of Scotland mengatakan, beberapa kekuatan dalam perekonomian terjadi di paruh kedua 2013. Rencana Beijing mengubah model pertumbuhan membantu kepercayaan investor.
"Niat pemerintah China mengubah pola pertumbuhan dengan meningkatkan peran permintaan domestik mungkin merangsang perusahaan asing untuk berinvestasi lebih banyak," ujarnya, seperti dilansir dari AFP, Kamis (16/1/2014).
Sementara investasi luar negeri China naik 16,8 persen menjadi USD90,17 miliar pada tahun lalu, setelah sejumlah perusahaan dari daratan terus membeli aset asing, khususnya di sektor energi dan sumber daya, sebagai kekuatan ekonomi nomor dua dunia.
"Investasi luar negeri China mungkin akan melebihi FDI pada tahun depan atau 2016, jika tidak tahun ini," kata juru bicara Kementerian Perdagangan China, Shen Danyang.
Meskipun investasi di Rusia dan Amerika Serikat mencatat peningkatan tajam, investasi di Uni Eropa dan Jepang turun. Investasi ke Uni Eropa anjlok 13,6 persen pada saat kedua belah pihak terlibat dalam sengketa perdagangan termasuk panel surya (China) dan anggur (Eropa).
Investasi ke Jepang turun 23,5 persen akibat kedua negara utama di Asia itu terlibat dalam sengketa wilayah yang telah menyebabkan hubungan mereka renggang.
Di sisi lain, FDI dari Uni Eropa ke China melonjak 18,1 persen menjadi USD7,2 miliar, sedangkan Investasi dari Jepang ke China tergelincir 4,3 persen menjadi USD7,1 miliar.
Investasi China ke luar negeri juga naik, bahkan berpotensi menyalip total dana masuk tahun ini, meskipun bisnis 'Negeri Tirai' Bambu itu menghindari Uni Eropa dan Jepang akibat ketegangan politik.
Kementerian Perdagangan China mengemukakan, FDI masuk, tidak termasuk sektor keuangan mencapai USD117,59 miliar pada tahun lalu. Angka tersebut naik 5,3 persen dari USD111,72 miliar pada 2012, saat tergelincir 3,7 persen untuk pertama kalinya dalam tiga tahun, dalam menghadapi pelemahan ekonomi di pasar negara maju dan perlambatan pertumbuhan di dalam negeri.
Louis Kuijs, ekonom berbasis di Hong Kong dari Royal Bank of Scotland mengatakan, beberapa kekuatan dalam perekonomian terjadi di paruh kedua 2013. Rencana Beijing mengubah model pertumbuhan membantu kepercayaan investor.
"Niat pemerintah China mengubah pola pertumbuhan dengan meningkatkan peran permintaan domestik mungkin merangsang perusahaan asing untuk berinvestasi lebih banyak," ujarnya, seperti dilansir dari AFP, Kamis (16/1/2014).
Sementara investasi luar negeri China naik 16,8 persen menjadi USD90,17 miliar pada tahun lalu, setelah sejumlah perusahaan dari daratan terus membeli aset asing, khususnya di sektor energi dan sumber daya, sebagai kekuatan ekonomi nomor dua dunia.
"Investasi luar negeri China mungkin akan melebihi FDI pada tahun depan atau 2016, jika tidak tahun ini," kata juru bicara Kementerian Perdagangan China, Shen Danyang.
Meskipun investasi di Rusia dan Amerika Serikat mencatat peningkatan tajam, investasi di Uni Eropa dan Jepang turun. Investasi ke Uni Eropa anjlok 13,6 persen pada saat kedua belah pihak terlibat dalam sengketa perdagangan termasuk panel surya (China) dan anggur (Eropa).
Investasi ke Jepang turun 23,5 persen akibat kedua negara utama di Asia itu terlibat dalam sengketa wilayah yang telah menyebabkan hubungan mereka renggang.
Di sisi lain, FDI dari Uni Eropa ke China melonjak 18,1 persen menjadi USD7,2 miliar, sedangkan Investasi dari Jepang ke China tergelincir 4,3 persen menjadi USD7,1 miliar.
(dmd)