Investor China siap bangun pabrik alat berat di Indonesia

Senin, 20 Januari 2014 - 14:18 WIB
Investor China siap...
Investor China siap bangun pabrik alat berat di Indonesia
A A A
Sindonews.com - Bergairahnya pembangunan infrastruktur di Indonesia menarik minat investor China untuk memasarkan alat-alat berat, bahkan berencana membangun pabrik dengan total investasi mencapai USD200 juta.

"Kami meyakini ekonomi Indonesia terus bertumbuh kuat, pembangunan infrastruktur, properti juga meningkatkan permintaan alat-alat berat," kata President Director JIMAC GROUP, Benny Kurniajaya di sela pameran Munas Gapensi, Sanur, Senin (20/1/2014).

Lewat program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), pemerintah mengalokasikan dana investasi dalam jumlah besar untuk merealisasikan proyek-proyeknya.

Benny mengutip data Kementerian Perekonomian, bahwa total proyek MP3EI yang telah groundbreaking hingga Juli 2013 sebanyak 240 proyek dengan nilai investasi Rp647,462 triliun.

Sebanyak 94 proyek dengan nilai investasi sebesar Rp364,458 triliun berasal dari sektor riil dan 146 proyek dengan nilai investasi sebesar Rp283,004 triliun.

Karena itu, sebagai distributor alat-alat berat/konstruksi merek SANY asal China di Indonesia, JIMAC Group terus mendukung pengerjaan proyek-proyek infrastruktur.

Saat ini, banyak perusahaan besar, BUMN dan kontraktor di Tanah Air sudah cukup mengenal produk besutan China dengan bendera SANY. Di negara lain seperti kawasan Amerika, Eropa, Afrika juga memakai alat berat tersebut dengan penguasaan pangsa pasar mencapai 70 persen.

Bahkan tercatat sejak dikenalkan pada 2011 hingga saat ini, realisasi penjualan berbagai alat berat yang dibutuhkan untuk berbagai proyek di Indonesia nilainya mencapai USD200 juta.

Melihat besarnya permintaan alat berat seperti mobile dan crawler crane, pihaknya berencana pada 2015 akan membangun pabrik alat berat di Karawang dengan investasi tahap awal sebesar USD200 Juta.

Setelah itu, di kota besar lainnya akan mendirikan cabang seperti di Batam, Surabaya, Makassar, Bali, Makassar, Pontianak, dan lainnya.

Dia mengatakan, kini telah dilakukan pembicaraan dengan Gapensi untuk mencari solusi atas kendala yang dihadapi kontraktor menengah dan kecil dalam hal ketersediaan alat berat, untuk mendukung kegiatan atau proyek mereka.

Sebagai bentuk komitmen dalam mendorong infrastruktur, pihaknya telah menawarkan pengadaan alat berat dengan kemudahan dalam pembayaran dengan cara dicicil.

"Kami tawarkan pembelian alat berat 30 persennya tunai, 70 persennya bisa dicicil selama setahun," ungkapnya.

Dengan memiliki peralatan berat, maka kontraktor bisa meningkatkan daya saingnya bisa berkompetisi dalam pelelangan. Sehingga dapat menjalankan proyek infrastruktur.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0641 seconds (0.1#10.140)