Suplai BBM di pantura timur terhenti
A
A
A
Sindonews.com - Masih terputusnya akses jalan menuju Kudus, Pati dan Jepara Jawa Tengah (Jateng) akibat banjir, menyebabkan tiga daerah tersebut terancam kehabisan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Pasalnya, PT Pertamina (Persero) Region IV Jateng-DIY, tidak bisa melakukan suplai BBM ke tiga daerah tersebut. Setidaknya sudah ada enam Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di daerah bencana, Kabupaten Jepara, Kudus, dan Pati terpaksa harus berhenti operasional karena kehabisan bahan bakar.
Dari data yang berhasil dihimpun dari PT Pertamina Region IV, ada sekitat 56 SBPU yang tersebar di Kudus, Pati dan Jepara. Di Kudus terdapat 15 SPBU, dua diantaranya berhenti beroperasi, lima SPBU menipis, dan delapan lainnya dalam kondisi normal.
Sementara, di Pati ada sekitar 22 SPBU, tiga diantaranya tidak beroperasi, lima SPBU stok menipis, sisanya stok dalam kondisi aman. Sedangkan di Jepara ada 19 SPBU, satu diantaranya sudah berhenti beroperasi, enam SPBU stoknya menipis dan sisanya masih dalam kondisi aman.
Asisten Manager External Relation PT Pertamina (Persero) Region IV Jateng-DIY, Roberth MV Dumatubun mengatakan, kondisi di tiga daerah tersebut sangat memprihatinkan, kondisinya terisolir.
Menurutnya, Pertamina tidak bisa menyuplai pasokan BBM ke Kudus, Pati, dan Jepara, karena aksesnya tidak bisa dilalui oleh kendaraan tanki BBM. "Ada beberapa SPBU yang memang kehabisan stok, namun yang lain masih relatif aman untuk beberapa hari ke depan," katanya, Kamis (23/1/2014).
Robert mengatakan, truk tangki BBM Pertamina dari pangkalan Pengapon sudah sejak Rabu (22/1/2013) tidak bisa mengirimkan pasokan BBM. Sebelumnya suplai BBM sempat dialihkan dari terminal BBM Tuban (Jatim). Namun, sekarang tidak bisa lagi dilakukan karena akses dari Tuban kini juga terputus.
Dia menjelaskan, meskipun Pertamina tidak bisa menyuplai BBM ke tiga daerah tersebut, bukan berarti di ketiga daerah tersebut kahabisa BBM. Pasalnya pada Selasa, stok di tiga daerah itu pada posisi 90 persen. Hanya saja masalahnya masyarakat belum tentu bisa mengakses SPBU yang masih memiliki stok BBM, karena aksesnya terendam banjir.
"Karena itu Pertamina tetap menjaga suplai BBM di SPBU terdekat yang aksesnya masih bisa dijangkau oleh mobil tangki," imbuhnya.
Meskipun dalam kondisi bencana Pertamina tetap memberlakukan larangan pembelian BBM menggunakan Jerigen tanpa ada rekomendasi dari pemerintah setempat.
Hal itu dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan BBM. "Kita tidak mau ada orang yang menyalahgunaakan di saat kondisi bencana seperti ini," pungkas Roberth.
Pasalnya, PT Pertamina (Persero) Region IV Jateng-DIY, tidak bisa melakukan suplai BBM ke tiga daerah tersebut. Setidaknya sudah ada enam Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di daerah bencana, Kabupaten Jepara, Kudus, dan Pati terpaksa harus berhenti operasional karena kehabisan bahan bakar.
Dari data yang berhasil dihimpun dari PT Pertamina Region IV, ada sekitat 56 SBPU yang tersebar di Kudus, Pati dan Jepara. Di Kudus terdapat 15 SPBU, dua diantaranya berhenti beroperasi, lima SPBU menipis, dan delapan lainnya dalam kondisi normal.
Sementara, di Pati ada sekitar 22 SPBU, tiga diantaranya tidak beroperasi, lima SPBU stok menipis, sisanya stok dalam kondisi aman. Sedangkan di Jepara ada 19 SPBU, satu diantaranya sudah berhenti beroperasi, enam SPBU stoknya menipis dan sisanya masih dalam kondisi aman.
Asisten Manager External Relation PT Pertamina (Persero) Region IV Jateng-DIY, Roberth MV Dumatubun mengatakan, kondisi di tiga daerah tersebut sangat memprihatinkan, kondisinya terisolir.
Menurutnya, Pertamina tidak bisa menyuplai pasokan BBM ke Kudus, Pati, dan Jepara, karena aksesnya tidak bisa dilalui oleh kendaraan tanki BBM. "Ada beberapa SPBU yang memang kehabisan stok, namun yang lain masih relatif aman untuk beberapa hari ke depan," katanya, Kamis (23/1/2014).
Robert mengatakan, truk tangki BBM Pertamina dari pangkalan Pengapon sudah sejak Rabu (22/1/2013) tidak bisa mengirimkan pasokan BBM. Sebelumnya suplai BBM sempat dialihkan dari terminal BBM Tuban (Jatim). Namun, sekarang tidak bisa lagi dilakukan karena akses dari Tuban kini juga terputus.
Dia menjelaskan, meskipun Pertamina tidak bisa menyuplai BBM ke tiga daerah tersebut, bukan berarti di ketiga daerah tersebut kahabisa BBM. Pasalnya pada Selasa, stok di tiga daerah itu pada posisi 90 persen. Hanya saja masalahnya masyarakat belum tentu bisa mengakses SPBU yang masih memiliki stok BBM, karena aksesnya terendam banjir.
"Karena itu Pertamina tetap menjaga suplai BBM di SPBU terdekat yang aksesnya masih bisa dijangkau oleh mobil tangki," imbuhnya.
Meskipun dalam kondisi bencana Pertamina tetap memberlakukan larangan pembelian BBM menggunakan Jerigen tanpa ada rekomendasi dari pemerintah setempat.
Hal itu dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan BBM. "Kita tidak mau ada orang yang menyalahgunaakan di saat kondisi bencana seperti ini," pungkas Roberth.
(izz)