Bangun hanggar, Batam Aero investasi USD250 juta

Kamis, 30 Januari 2014 - 10:58 WIB
Bangun hanggar, Batam Aero investasi USD250 juta
Bangun hanggar, Batam Aero investasi USD250 juta
A A A
Sindonews.com - Batam Aero Technic resmi dibuka di hanggar pertama dari empat hanggar yang sedang dibangun di fasilitas baru di Bandar Udara Internasional Hang Nadim.

"Kami akan mulai melakukan pemeliharaan terpadu badan pesawat dari hanggar ini pada bulan Februari 2014," kata Presiden Direktur Batam Aero Teknik Romdani Adang dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (30/1/2014).

Dia mengatakan, hanggar kedua dijadwalkan akan selesai dalam waktu dekat dan dua lainnya pada akhir Juni. Pemeliharaan pesawat terpadu perdana yang dilakukan Batam Aero Technic adalah C-check pada Boeing 737 dan pada tahun depan akan mulai pemeliharaan D-check di fasilitas ini.

Setiap hanggar dapat memuat tiga pesawat berbadan kecil secara simultan atau setiap hangar dapat memuat satu pesawat berbadan besar seperti Airbus A380. Batam Aero Technic awalnya akan fokus pada pemeliharaan Boeing 737, tetapi juga direncanakan untuk memperluas daftar jenis pesawat jenis lain seperti Airbus A320 dan rencananya juga untuk melakukan pemeriksaan terpadu pada pesawat berbadan besar.

Batam Aero Technic memiliki 100 insinyur pemeliharaan dan teknisi di Batam dan menargetkan untuk memiliki 2.000 karyawan di sana setelah empat hangar dapat sepenuhnya beroperasi.

Selain itu, bengkel Batam Aero Technic untuk mesin, roda gigi pendaratan, unit daya tambahan/APU dan komponennya sepenuhnya beroperasi. Seluruh fasilitas ini memiliki investasi sebesar USD250 juta.

"Kita bisa melihat bahwa fasilitas pemeliharaan pesawat terpadu relatif sedikit di Indonesia, walaupun faktanya Indonesia adalah salah satu pasar penerbangan domestik terbesar di dunia," kata Romdani.

Beberapa maskapai penerbangan mengirim pesawat mereka ke luar negeri untuk pemeriksaan pemeliharaan terpadu, tapi membutuhkan biaya yang cukup tinggi untuk mengirim pesawat kosong ke luar negeri dan melakukan pemeriksaan terpadu merupakan pekerjaan yang sangat membutuhkan banyak tenaga kerja.

"Karena itu, akan lebih baik jika pekerjaan ini dilakukan di Indonesia," ujar dia.

Romdani menjelaskan, fasilitas MRO berencana memperoleh sertifikat EASA (Badan Keselamatan Penerbangan Eropa). Fasilitas MRO ini akan bekerja untuk pesawat dari Lion Group dan afiliasi luar negeri Lion Group serta pesawat dari pelanggan pihak ketiga.

Di samping itu, Batam Aero Technic berencana menambah hanggar lebih banyak lagi di Batam untuk pemeriksaan dan pemeliharaan badan pesawat terpadu.

"Keempat hanggar memiliki 12 anjungan perawatan, tapi kami berencana untuk membangun lebih banyak hangar dan memiliki total 36 anjungan perawatan di masa depan," tutur dia.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5082 seconds (0.1#10.140)