Renault-Nissan berupaya hemat USD5,8 M per tahun

Sindonews.com - Nissan dan Renault berharap dapat menghemat USD58 miliar per tahun dalam dua tahun dengan meningkatkan kerja sama, termasuk menjalin hubungan lebih dekat dalam penelitian dan pengembangan produksi kendaraan.

Meskipun mereka memiliki hubungan dekat, Renault adalah pemegang saham terbesar mobil Jepang tersebut dan keduanya dipimpin Carlos Ghosn - pasangan telah beroperasi secara independen satu sama lain sejak aliansi 15 tahun lalu, kecuali bagian pengadaan dan pengembangan mesin.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan di Amsterdam, kemarin, kelompok otomotif terbesar keempat di dunia itu mengatakan, akan pindah ke hubungan lebih erat dalam operasi terutama di empat bidang, yaitu penelitian dan pengembangan, pembelian, manufaktur serta logistik dan sumber daya manusia.

Langkah ini ditujukan untuk menyelamatkan sekitar 4,3 miliar euro (USD5,8 miliar) pada 2016. "Dengan proyek konvergensi baru, kami akan terus di jalan yang sama dan dengan prinsip yang sama, saling menghormati serta transparan - dengan kecepatan dipercepat," kata Ghosn, dalam pernyataannya, seperti dilansir dari AFP, Jumat (31/1/2014).

Selama bertahun-tahun, Ghosn telah banyak berjasa menyelamatkan Nissan yang hampir bangkrut, kini disulap menjadi pemain global utama dan produsen mobil nomor dua di Jepang. Di sisi lain, Renault telah menderita, mengalami penurunan akibat krisis utang di Eropa.

Harian bisnis Nikkei Jepang melaporkan, tes pertama dari link ini akan diluncurkan pada 2015 di sebuah pabrik India yang akan menghasilkan 400.000 kendaraan per tahun, termasuk merek-merek yang dibuat oleh kedua perusahaan.