Defisit perdagangan 2013 tercatat USD4,06 miliar
A
A
A
Sindonews.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) 2013 secara kumulatif (Januari-Desember 2013) masih mengalami defisit sebesar USD4,06 miliar.
Defisit NPI secara kumulatif sampai November 2013 (Januari-November) mencapai USD5,6 miliar. Angka ini menunjukkan pengurangan sekira USD1,5 miliar dalam besaran defisit NPI secara kumulatif pada bulan sebelumnya.
"Secara kumulatif neraca perdagangan di 2013 kita masih menunjukan defisit sebesar USD4,06 persen," ujar Kepala BPS Suryamin di gedung BPS, Senin (3/2/2014).
Sumbangan defisit terbesar datang dari perdagangan minyak dan gas bumi (migas) yang mencapai USD12,6 miliar. Sementara perdagangan nonmigas mengalami surplus sepanjang 2013 sebesar USD8,5 miliar.
"Khusus perdagangan gas, sepanjang tahun lalu itu menunjukkan kenaikan surplus yang signifikan yakni mencapai USD15,01 miliar," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, neraca perdagangan Desember 2013 mengalami surplus sebesar USD1,52 miliar yang merupakan perolehan surplus tertinggi sejak 2011. "Kita surplus Desember kemarin. Angka ini tertinggi sejak Desember 2011," jelas Suryamin.
Suryamin menjelaskan, surplus tersebut diperoleh dari besaran kinerja ekspor Desember yang mencapai USD16,98 miliar dan kinerja impor Desember sebesar USD15,46 miliar. "Sedangkan dari volumenya. Juga tercatat surplus sebanyak 56,49 juta ton," ujarnya.
Dia menambahkan, besaran kinerja ekspor dari sisi volume sepanjang Desember 2013 mencapai 62,82 juta ton. Sementara untuk kinerja impor dari sisi volume mencapai 12,33 ton.
Defisit NPI secara kumulatif sampai November 2013 (Januari-November) mencapai USD5,6 miliar. Angka ini menunjukkan pengurangan sekira USD1,5 miliar dalam besaran defisit NPI secara kumulatif pada bulan sebelumnya.
"Secara kumulatif neraca perdagangan di 2013 kita masih menunjukan defisit sebesar USD4,06 persen," ujar Kepala BPS Suryamin di gedung BPS, Senin (3/2/2014).
Sumbangan defisit terbesar datang dari perdagangan minyak dan gas bumi (migas) yang mencapai USD12,6 miliar. Sementara perdagangan nonmigas mengalami surplus sepanjang 2013 sebesar USD8,5 miliar.
"Khusus perdagangan gas, sepanjang tahun lalu itu menunjukkan kenaikan surplus yang signifikan yakni mencapai USD15,01 miliar," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, neraca perdagangan Desember 2013 mengalami surplus sebesar USD1,52 miliar yang merupakan perolehan surplus tertinggi sejak 2011. "Kita surplus Desember kemarin. Angka ini tertinggi sejak Desember 2011," jelas Suryamin.
Suryamin menjelaskan, surplus tersebut diperoleh dari besaran kinerja ekspor Desember yang mencapai USD16,98 miliar dan kinerja impor Desember sebesar USD15,46 miliar. "Sedangkan dari volumenya. Juga tercatat surplus sebanyak 56,49 juta ton," ujarnya.
Dia menambahkan, besaran kinerja ekspor dari sisi volume sepanjang Desember 2013 mencapai 62,82 juta ton. Sementara untuk kinerja impor dari sisi volume mencapai 12,33 ton.
(gpr)