Minyak WTI diperdagangkan mendekati harga terendah
A
A
A
Sindonews.com - Minyak West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati harga terendah dalam sepekan di tengah spekulasi persediaan minyak mentah yang meningkat di Amerika Serikat (AS), sebagai konsumen minyak terbesar di dunia.
Seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (4/2/2014), futures sedikit berubah di New York setelah turun paling dalam hampir sebulan kemarin sebagai ukuran manufaktur AS turun lebih dari perkiraan.
Stok minyak mentah mungkin diperoleh 2,25 juta barel pekan lalu, menurut survei Bloomberg terhadap analis sebelum laporan dari Administrasi Informasi Energi besok.
"Data dari AS menunjukkan hal-hal yang tidak sebaik seperti yang diharapkan. Itu akan berdampak pada harga minyak karena AS adalah konsumen besar," kata analis sumber daya di Fat Prophets di Sydney, David Lennox.
WTI untuk pengiriman Maret berada di harga USD96,61 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, naik 18 sen, pada 01:02 waktu Singapura. Kontrak tersebut jatuh USD1,06 ke USD96,43 kemarin, sebagai penutupan terendah sejak 27 Januari.
Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 43 persen di bawah rata-rata 100 hari. Harga turun 1,8 persen sejauh tahun ini. Sementara, Brent untuk pengiriman Maret naik 2 sen menjadi USD106,06 per barel di London berbasis ICE Futures Europe. Minyak mentah patokan Eropa dengan premi sebesar USD9,45 untuk WTI, dibandingkan kemarin dengan USD9,61.
Seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (4/2/2014), futures sedikit berubah di New York setelah turun paling dalam hampir sebulan kemarin sebagai ukuran manufaktur AS turun lebih dari perkiraan.
Stok minyak mentah mungkin diperoleh 2,25 juta barel pekan lalu, menurut survei Bloomberg terhadap analis sebelum laporan dari Administrasi Informasi Energi besok.
"Data dari AS menunjukkan hal-hal yang tidak sebaik seperti yang diharapkan. Itu akan berdampak pada harga minyak karena AS adalah konsumen besar," kata analis sumber daya di Fat Prophets di Sydney, David Lennox.
WTI untuk pengiriman Maret berada di harga USD96,61 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, naik 18 sen, pada 01:02 waktu Singapura. Kontrak tersebut jatuh USD1,06 ke USD96,43 kemarin, sebagai penutupan terendah sejak 27 Januari.
Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 43 persen di bawah rata-rata 100 hari. Harga turun 1,8 persen sejauh tahun ini. Sementara, Brent untuk pengiriman Maret naik 2 sen menjadi USD106,06 per barel di London berbasis ICE Futures Europe. Minyak mentah patokan Eropa dengan premi sebesar USD9,45 untuk WTI, dibandingkan kemarin dengan USD9,61.
(izz)