Minyak dunia kembali terbebani data PMI AS dan China
A
A
A
Sindonews.com - Sempat rebound di perdagangan Asia, harga minyak mentah global kembali suram akibat data manufaktur Amerika Serikat (AS) dan China lemah, memicu kekhawatiran permintaan di kedua konsumen energi terbesar dunia tersebut anjlok.
Dilansir dari AFP, Selasa (4/2/2014), patokan AS, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret naik dua sen menjadi USD96,45 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret turun 42 sen menjadi USD105,62 per barel.
The Institute for Supply Management (ISM) melaporkan penurunan tajam aktivitas manufaktur AS pada Januari 2014. Indeks manajer pembelian (PMI) tercatat merosot ke 51,3 poin dari 56,5 poin pada Desember 2013, dengan komponen pemesanan baru kendur.
Sementara Biro Statistik Nasional (NBS) China mengatakan, bahwa aktivitas manufaktur merosot ke level terendah dalam lima bulan pada Januari, membenarkan perlambatan di sektor pabrik salah satu konsumen energi terbesar dunia tersebut.
Michael McCarthy, kepala strategi pasar CMC Markets, Sydney mengatakan, harga WTI sekarang "cukup stabil " setelah reaksi awal pembacaan dari ISM.
Investor juga akan mengawasi data pekerjaan AS pada Januari 2014, yang akan dirilis Jumat ini. Di mana Departemen Tenaga Kerja AS bulan lalu mengatakan, ekonomi bertambah hanya 74.000 pekerjaan pada Desember, jauh di bawah 197.000 yang diperkirakan analis.
Dilansir dari AFP, Selasa (4/2/2014), patokan AS, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret naik dua sen menjadi USD96,45 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret turun 42 sen menjadi USD105,62 per barel.
The Institute for Supply Management (ISM) melaporkan penurunan tajam aktivitas manufaktur AS pada Januari 2014. Indeks manajer pembelian (PMI) tercatat merosot ke 51,3 poin dari 56,5 poin pada Desember 2013, dengan komponen pemesanan baru kendur.
Sementara Biro Statistik Nasional (NBS) China mengatakan, bahwa aktivitas manufaktur merosot ke level terendah dalam lima bulan pada Januari, membenarkan perlambatan di sektor pabrik salah satu konsumen energi terbesar dunia tersebut.
Michael McCarthy, kepala strategi pasar CMC Markets, Sydney mengatakan, harga WTI sekarang "cukup stabil " setelah reaksi awal pembacaan dari ISM.
Investor juga akan mengawasi data pekerjaan AS pada Januari 2014, yang akan dirilis Jumat ini. Di mana Departemen Tenaga Kerja AS bulan lalu mengatakan, ekonomi bertambah hanya 74.000 pekerjaan pada Desember, jauh di bawah 197.000 yang diperkirakan analis.
(dmd)