Pengamat: Pertamina langgar konstitusi jika caplok PTBA

Rabu, 05 Februari 2014 - 15:32 WIB
Pengamat: Pertamina...
Pengamat: Pertamina langgar konstitusi jika caplok PTBA
A A A
Sindonews.com - Upaya Pertamina menjadi perusahaan energi kelas dunia, dilakukan dengan berbagai cara. Sebagai perusahaan energi, Pertamina tak hanya ingin berbisnis di sektor perminyakan, namun juga merambah bisnis energi lain seperti batu bara dan listrik.

Salah satunya merambah bisnis batu bara dengan cara mencaplok PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Hal tersebut terlihat dalam salah satu isi dari dokumen "Pertamina 2025 The Asian Energy Champion 2025" yang beredar di kalangan wartawan hari ini.

Berdasar dokumen tersebut dalam kaitan dengan bisnis batu bara, disebutkan Pertamina akan melakukan "penanaman benih" secara hati-hati untuk membuka potensi nilai yang terkandung dalam kekayaan alam Indonesia yang melimpah melalui dua cara.

Pertama, mengakuisisi PTBA yang saat ini memegang porsi signifikan dari berbagai sumber daya batu bara Indonesia yang belum dikembangkan dan dieksplorasi. Kedua, menjadi pemimpin di Asia Tenggara dalam teknologi batu bara menjadi gas (coal to gas) dan batu bara cair (coal to liquids).

Sementara, di bidang listrik disebutkan "Merintis opsi-opsi pertumbuhan" peluang-peluang sangat penting yang harus dikejar. Namun dengan risiko lebih tinggi atau digerakkan teknologi. Yaitu pembangkit tenaga listrik konvensional-memasuki pasar listrik melalui IPP di pembangkitan tenaga listrik, memasok jaringan, dan sebagainya.

Pengamat energi, Kurtubi mengatakan, rencana ini harus dihindari dan dilawan. Sebab, kurang tepat perusahaan minyak nasional melakukan akuisisi terhadap perusahaan batubara yang notabene juga milik negara.

"Kalau memang nantinya tetap mau melakukan akuisisi, ini akan merusak sistem dan memperparah pelanggaran terhadap konstitusi dan merusak tata kelola batu bara di negeri ini secara benar," jelas Kurtubi ketika dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (5/2/2014).

Menurutnya, pemerintah ke depannya harus mengarahkan agar Indonesia memiliki perusahaan negara di bidang batu bara yang mengelola batu bara nasional dapat maksimal.

"Arah ke depannya nanti harus dibesarkan perusahaan batu bara milik negara. Apakah itu nanti Bukit Asam atau yang lainnya. Yang jelas negara harus punya perusahaan negara di bidang batu bara dan bukan justru diakuisisi oleh Pertamina," katanya.

Kurtubi mengatakan, beberapa kerugian yang nantinya akan terjadi jika Pertamina benar-benar melakukan akuisisi terhadap PTBA. Salah satunya peluang negara untuk memperbaiki sistem tata kelola batu bara menjadi hilang.

"Yang jelas adalah Pertamina itu bukan di sektor batu bara, tapi di sektor perminyakan, bukan menyimpang ke sektor lain," pungkas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8507 seconds (0.1#10.140)