Garut minta tambah kuota elpiji 3 kg lima juta tabung
A
A
A
Sindonews.com - Bupati Garut, Rudy Gunawan mengatakan, kelangkaan elpiji ukuran 3 kg di wilayahnya disebabkan oleh kurangnya pasokan. Pasokan gas elpiji di Garut selalu kurang hingga 10 juta tabung.
"Kita akan mengajukan penambahan lima juta tabung gas (elpiji 3 kg) lagi ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)," kata Rudy, Senin (10/2/2014).
Untuk gas ukuran 3 kg, setiap tahun Kabupaten Garut hanya mendapat 16 juta tabung. Jumlah tersebut, digunakan oleh sedikitnya 600 rumah tangga menengah ke bawah.
"Dalam satu bulan, masing-masing rumah tangga dari kalangan ekonomi ke bawah ini membutuhkan tiga tabung. Sementara untuk usaha kecil menengah, setelah dihitung membutuhkan 26 juta tabung dalam satu bulan," ujarnya.
Rudy mengaku, penyebab lain kelangkaan gas elpiji 3 kg ini karena adanya migrasi masyarakat menengah ke atas yang semula menggunakan gas ukuran 12 kg, pindah menggunakan gas subsidi pemerintah. "Besok saya akan ke Jakarta untuk meminta tambahan kuota gas ini," ucapnya.
Sementara, sejumlah ibu rumah tangga dari Kecamatan Cibiuk, melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Garut. Mereka mengeluhkan kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kg.
"Kalau gas elpiji tidak kosong di pengecer, harganya pasti mahal. Ada yang naik menjadi Rp21.000 atau ada yang jadi Rp25.000 per tabung," tukas warga Kampung Cilengkrang, Desa Cibiuk, Kecamatan Cibiuk, Hartati.
"Kita akan mengajukan penambahan lima juta tabung gas (elpiji 3 kg) lagi ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)," kata Rudy, Senin (10/2/2014).
Untuk gas ukuran 3 kg, setiap tahun Kabupaten Garut hanya mendapat 16 juta tabung. Jumlah tersebut, digunakan oleh sedikitnya 600 rumah tangga menengah ke bawah.
"Dalam satu bulan, masing-masing rumah tangga dari kalangan ekonomi ke bawah ini membutuhkan tiga tabung. Sementara untuk usaha kecil menengah, setelah dihitung membutuhkan 26 juta tabung dalam satu bulan," ujarnya.
Rudy mengaku, penyebab lain kelangkaan gas elpiji 3 kg ini karena adanya migrasi masyarakat menengah ke atas yang semula menggunakan gas ukuran 12 kg, pindah menggunakan gas subsidi pemerintah. "Besok saya akan ke Jakarta untuk meminta tambahan kuota gas ini," ucapnya.
Sementara, sejumlah ibu rumah tangga dari Kecamatan Cibiuk, melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Garut. Mereka mengeluhkan kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kg.
"Kalau gas elpiji tidak kosong di pengecer, harganya pasti mahal. Ada yang naik menjadi Rp21.000 atau ada yang jadi Rp25.000 per tabung," tukas warga Kampung Cilengkrang, Desa Cibiuk, Kecamatan Cibiuk, Hartati.
(izz)