Sulsel siapkan dana Rp4,5 M untuk pembangkit listrik
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) akan menggelontorkan dana Rp4,5 miliar untuk membangun pembangkit listrik dengan memanfaatkan potensi energi terbarukan (EBT).
Sekretaris Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulsel, Syamsul Bahri mengatakan, dana yang berasal dari dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tersebut rencananya akan direalisasikan dalam bentuk pembangkit listrik tenaga hidro (PLTH) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
"Tahun ini sudah dianggarkan Rp4,5 miliar. Jadi akan ada empat pembangkit listrik baru, yaitu dua PLTH dan dua PLTS," ungkapnya, Rabu (12/2/2014).
Untuk PLTH akan dibangun di Kabupaten Pinrang dan Kabupaten Luwu, masing-masing berkapasitas 50 KW denganalokasi Rp2 miliar. PLTH diperuntukkan untuk 200 rumah tangga.
Sementara untuk PLTS, akan dibangun di Kabupaten Bone dan Kabupaten Toraja, yang juga diproyeksikan menyerap anggaran Rp2 miliar. Di Kabupaten Bone diprioritaskan untuk 100 rumah, sementara di Kabupaten Toraja untuk 20 rumah.
Berdasarkan data ESDM Sulsel, saat ini daya mampu dari sistem kelistrikan Sulsel telah mencapai 1.108 MW dengan Beban Puncak sebesar 833 MW. Sehingga, masih ada cadangan 275 MW atau sekitar 30 persen.
Sebelumnya, dewan energi nasional meminta Sulawesi Selatan untuk terus memacu penggunaan energi terbarukan sebagai sumber listrik di daerah tersebut. Anggota Dewan energi Nasional, Mukhtasor mengatakan, meski saat ini Sulsel mengklaim sebagai daerah surplus, namun pemakaian energi listrik akan tergerus pasca masuknya industri di tahun-tahun mendatang.
Untuk itu, lanjut dia, pemerintah daerah sudah harus memikirkan pengembangan ke depan dan mengimbau agar Sulsel mulai melirik pengembangan tenaga air. Sebab, potensi daerah ini sangat tinggi. Seperti, tenaga air di Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Gowa.
Selain itu, potensi tenaga angin bisa dimanfaatkan di Kabupaten Selayar dan Jeneponto, atau potensi gheotermal/energi panas Bumi di Kabupaten Soppeng. Hanya saja potensi-potensi tersebut belum tergarap dengan baik.
Sekretaris Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulsel, Syamsul Bahri mengatakan, dana yang berasal dari dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tersebut rencananya akan direalisasikan dalam bentuk pembangkit listrik tenaga hidro (PLTH) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
"Tahun ini sudah dianggarkan Rp4,5 miliar. Jadi akan ada empat pembangkit listrik baru, yaitu dua PLTH dan dua PLTS," ungkapnya, Rabu (12/2/2014).
Untuk PLTH akan dibangun di Kabupaten Pinrang dan Kabupaten Luwu, masing-masing berkapasitas 50 KW denganalokasi Rp2 miliar. PLTH diperuntukkan untuk 200 rumah tangga.
Sementara untuk PLTS, akan dibangun di Kabupaten Bone dan Kabupaten Toraja, yang juga diproyeksikan menyerap anggaran Rp2 miliar. Di Kabupaten Bone diprioritaskan untuk 100 rumah, sementara di Kabupaten Toraja untuk 20 rumah.
Berdasarkan data ESDM Sulsel, saat ini daya mampu dari sistem kelistrikan Sulsel telah mencapai 1.108 MW dengan Beban Puncak sebesar 833 MW. Sehingga, masih ada cadangan 275 MW atau sekitar 30 persen.
Sebelumnya, dewan energi nasional meminta Sulawesi Selatan untuk terus memacu penggunaan energi terbarukan sebagai sumber listrik di daerah tersebut. Anggota Dewan energi Nasional, Mukhtasor mengatakan, meski saat ini Sulsel mengklaim sebagai daerah surplus, namun pemakaian energi listrik akan tergerus pasca masuknya industri di tahun-tahun mendatang.
Untuk itu, lanjut dia, pemerintah daerah sudah harus memikirkan pengembangan ke depan dan mengimbau agar Sulsel mulai melirik pengembangan tenaga air. Sebab, potensi daerah ini sangat tinggi. Seperti, tenaga air di Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Gowa.
Selain itu, potensi tenaga angin bisa dimanfaatkan di Kabupaten Selayar dan Jeneponto, atau potensi gheotermal/energi panas Bumi di Kabupaten Soppeng. Hanya saja potensi-potensi tersebut belum tergarap dengan baik.
(dmd)