Laju IHSG tunggu rilis BI Rate
A
A
A
Sindonews.com - Pola konsolidasi bursa Amerika Serikat (AS) diperkirakan berpeluang membuat bursa Asia berpotensi mengalami konsolidasi juga pada perdagangan hari ini.
Perhatian investor diperkirakan akan tertuju pada penetapan BI Rate, yang diperkirakan akan ditahan pada level 7,50 persen pada RDG BI hari ini mengacu pada kondisi surplus neraca perdagangan di bulan Desember 2013 serta masih stabilnya nilai tukar rupiah terhadap USD.
"IHSG kami perkirakan akan bergerak pada kisaran level support 4.484-4.488 dan level resistance 4.505-4.510," ujar analis riset PT Danpac Sekuritas Teuku Hendry Andrean, Kamis (13/2/2014).
Dari luar negeri, bursa global pada perdagangan semalam terlihat ditutup dalam kondisi mixed, sedangkan bursa Eropa terlihat masih mampu ditutup merata menguat.
Penguatan yang masih terjadi pada bursa Eropa semalam dipengaruhi oleh reaksi positif investor di Eropa terhadap pernyataan Gubernur The Fed yang baru, Janet Yellen dalam pidato pertamanya sebagai pemimpin Bank Sentral AS di depan Kongres AS yang memastikan bahwa The Fed akan tetap menerapkan kebijakan moneter yang mendukung pemangkasan stimulus.
Di samping itu, kondisi neraca perdagangan China yang membukukan kenaikan surplus perdagangan melebihi ekspektasi konsensus serta persetujuan DPR AS terhadap kenaikan pagu utang AS tanpa syarat.
Sementara penutupan mixed bursa AS semalam dipengaruhi oleh pelemahan saham Procter and Gamble yang dipicu oleh keputusan perusahaan tersebut yang menurunkan outlook penjualan dan laba bersih tahun ini serta pola konsolidasi bursa AS setelah Dow Jones dan S&P berhasil membukukan kenaikan selama empat hari berturut-turut sebelumnya.
Menilik laju secara historikal, IHSG pada perdagangan kemarin kembali ditutup dalam kondisi positif dengan kembali menyentuh level psikologis 4.500, namun kembali gagal ditutup di atas level psikologis tersebut.
Penguatan IHSG tampaknya mengikuti tren positif yang terjadi pada bursa regional Asia lainnya sebagai respon atas tren penutupan positif bursa global malam sebelumnya setelah mendengar pernyataan Janet Yellen dalam pidatonya di depan Kongres AS yang berkomitmen melanjutkan kebijakan moneter yang telah diterapkan pendahulunya, Ben Bernanke hingga ekonomi AS benar-benar pulih.
"Penguatan IHSG ditopang oleh penguatan mayoritas sektor industri di dalamnya, kecuali sektor properti serta aksi net buying investor asing yang mencapai Rp418,60 miliar kemarin," pungkas dia.
Perhatian investor diperkirakan akan tertuju pada penetapan BI Rate, yang diperkirakan akan ditahan pada level 7,50 persen pada RDG BI hari ini mengacu pada kondisi surplus neraca perdagangan di bulan Desember 2013 serta masih stabilnya nilai tukar rupiah terhadap USD.
"IHSG kami perkirakan akan bergerak pada kisaran level support 4.484-4.488 dan level resistance 4.505-4.510," ujar analis riset PT Danpac Sekuritas Teuku Hendry Andrean, Kamis (13/2/2014).
Dari luar negeri, bursa global pada perdagangan semalam terlihat ditutup dalam kondisi mixed, sedangkan bursa Eropa terlihat masih mampu ditutup merata menguat.
Penguatan yang masih terjadi pada bursa Eropa semalam dipengaruhi oleh reaksi positif investor di Eropa terhadap pernyataan Gubernur The Fed yang baru, Janet Yellen dalam pidato pertamanya sebagai pemimpin Bank Sentral AS di depan Kongres AS yang memastikan bahwa The Fed akan tetap menerapkan kebijakan moneter yang mendukung pemangkasan stimulus.
Di samping itu, kondisi neraca perdagangan China yang membukukan kenaikan surplus perdagangan melebihi ekspektasi konsensus serta persetujuan DPR AS terhadap kenaikan pagu utang AS tanpa syarat.
Sementara penutupan mixed bursa AS semalam dipengaruhi oleh pelemahan saham Procter and Gamble yang dipicu oleh keputusan perusahaan tersebut yang menurunkan outlook penjualan dan laba bersih tahun ini serta pola konsolidasi bursa AS setelah Dow Jones dan S&P berhasil membukukan kenaikan selama empat hari berturut-turut sebelumnya.
Menilik laju secara historikal, IHSG pada perdagangan kemarin kembali ditutup dalam kondisi positif dengan kembali menyentuh level psikologis 4.500, namun kembali gagal ditutup di atas level psikologis tersebut.
Penguatan IHSG tampaknya mengikuti tren positif yang terjadi pada bursa regional Asia lainnya sebagai respon atas tren penutupan positif bursa global malam sebelumnya setelah mendengar pernyataan Janet Yellen dalam pidatonya di depan Kongres AS yang berkomitmen melanjutkan kebijakan moneter yang telah diterapkan pendahulunya, Ben Bernanke hingga ekonomi AS benar-benar pulih.
"Penguatan IHSG ditopang oleh penguatan mayoritas sektor industri di dalamnya, kecuali sektor properti serta aksi net buying investor asing yang mencapai Rp418,60 miliar kemarin," pungkas dia.
(rna)