Harga minyak di perdagangan Asia kembali bervariasi
Harga minyak di perdagangan Asia kembali bervariasi
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan Asia hari ini bervariasi. Karena investor mencerna stok dan data ekonomi Amerika Serikat (AS), sebagai negara konsumen minyak terbesar dunia yang menunjukkan arah pelemahan permintaan.
Kontrak utama New York, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, turun 8 sen menjadi USD100,27 pada pertengahan perdagangan Asia pagi ini. Sementara, minyak mentah Brent Laut Utara Eropa patokan untuk April naik empat sen di USD108,56 pada hari pertama perdagangan.
"Harga minyak tertekan oleh dip diharapkan permintaan selama musim pemeliharaan kilang dan kenaikan klaim pengangguran di AS, konsumen minyak terbesar di dunia," kata Singapor's United Overseas Bank seperti dikutip dari AFP, Jumat (14/2/2014).
Departemen Tenaga Kerja AS kemarin melaporkan klaim mingguan pertama kali untuk asuransi pengangguran naik menjadi 339.000 dari 331.000 dari pekan sebelumnya, sedikit lebih dari yang diharapkan namun sejalan dengan tren jangka panjang.
Investor juga mencerna data yang menunjukkan penjualan ritel di AS turun 0,4 persen pada Januari dalam penurunan bulanan berturut-turut. Departemen Perdagangan mengatakan penjualan ritel juga turun 0,1 persen pada Desember setelah sebelumnya memperkirakan pertumbuhan 0,2 persen.
Termasuk yang menekan harga adalah kenaikan lebih tinggi dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah AS di Amerika Serikat pekan lalu. Data yang dirilis Rabu menunjukkan persediaan secara keseluruhan meningkat sebesar 3,3 juta barel, sementara stok di Cushing, Oklahoma penyimpanan hub turun 2,7 juta barel.
"Pasar telah menerima bahwa data AS akan menjadi lemah dan cuaca yang semakin disalahkan," kata Kelly Teoh, strategi pasar di IG Markets di Singapura, yang mengacu pada badai musim dingin yang merugikan di Amerika Utara.
Kontrak utama New York, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, turun 8 sen menjadi USD100,27 pada pertengahan perdagangan Asia pagi ini. Sementara, minyak mentah Brent Laut Utara Eropa patokan untuk April naik empat sen di USD108,56 pada hari pertama perdagangan.
"Harga minyak tertekan oleh dip diharapkan permintaan selama musim pemeliharaan kilang dan kenaikan klaim pengangguran di AS, konsumen minyak terbesar di dunia," kata Singapor's United Overseas Bank seperti dikutip dari AFP, Jumat (14/2/2014).
Departemen Tenaga Kerja AS kemarin melaporkan klaim mingguan pertama kali untuk asuransi pengangguran naik menjadi 339.000 dari 331.000 dari pekan sebelumnya, sedikit lebih dari yang diharapkan namun sejalan dengan tren jangka panjang.
Investor juga mencerna data yang menunjukkan penjualan ritel di AS turun 0,4 persen pada Januari dalam penurunan bulanan berturut-turut. Departemen Perdagangan mengatakan penjualan ritel juga turun 0,1 persen pada Desember setelah sebelumnya memperkirakan pertumbuhan 0,2 persen.
Termasuk yang menekan harga adalah kenaikan lebih tinggi dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah AS di Amerika Serikat pekan lalu. Data yang dirilis Rabu menunjukkan persediaan secara keseluruhan meningkat sebesar 3,3 juta barel, sementara stok di Cushing, Oklahoma penyimpanan hub turun 2,7 juta barel.
"Pasar telah menerima bahwa data AS akan menjadi lemah dan cuaca yang semakin disalahkan," kata Kelly Teoh, strategi pasar di IG Markets di Singapura, yang mengacu pada badai musim dingin yang merugikan di Amerika Utara.
(izz)
Explore More