Adira Finance targetkan pendanaan Rp7 T

Minggu, 16 Februari 2014 - 17:40 WIB
Adira Finance targetkan...
Adira Finance targetkan pendanaan Rp7 T
A A A
Sindonews.com - PT Adira Finance menargetkan pendanaan Rp7 triliun untuk mendukung pertumbuhan pembiayaan 10 persen tahun ini. Perseroan menargetkan nilai pembiayaan tahun ini Rp33,8 triliun.

Direktur Keuangan Adira Finance, I Dewa Made Susila mengatakan, tahun ini perseroan berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan tahap dua sebesar Rp4 triliun. Langkah ini demi mengembangkan bisnis pembiayaan kredit jual beli kendaraan bermotor roda dua dan empat.

Obligasi tersebut akan diterbitkan dalam dua tahap, masing-masing Rp2 triliun. "Tahap pertama, obligasi tersebut rencananya akan diterbitkan pada kuartal kedua tahun ini," ujar Made di Jakarta, Minggu (16/2/2014).

Selain itu, dia juga menjelaskan perseroan juga akan melakukan pinjaman sindikasi berbentuk hedging senilai Rp3 triliun. Pinjaman tersebut akan mengucur dari empat bank berbagai negara seperti Singapura dan Jepang.

Selain itu perseroan juga masih akan memperkuat pinjaman bilateral dari beberapa bank di dalam negeri. "Kami mencatatkan pinjaman setiap bulan mencapai Rp3 triliun. Dari hasil collection juga akan dimanfaatkan lagi memperkuat pembiayaan berikutnya," ujarnya.

Dia mengatakan, saat ini perseroan masih memiliki satu obligasi jatuh tempo senilai Rp3,2 triliun. Jumlah utang ini akan dilunasi perseroan dari dana internal dan pendapatan perseroan. Meski demikian dia menyampaikan, saat ini posisi kas perseroan cukup baik karena masih ada dana di atas Rp1 triliun.

Tahun ini pihaknya optimis dapat tumbuh dengan mengandalkan pembiayaan kendaraan bermotor baru, baik roda dua atau empat. Setidaknya pembiayaan kendaraan baru mencapai dua pertiga dari yang bekas hanya sau pertiga. Sementara untuk jenis roda dua mendominasi 56 persen dan roda empat 44 persen.

"Kredit macet kami juga menurun dari 1,4 persen menjadi 1,3 persen. Dan tahun ini ditargetkan bertahan di kisaran tersebut," kata Made.

Optimalisasi cabang juga akan dilakukan dengan memindahkan lokasi cabang yang tidak efektif. Sedangkan segmen yang akan ditingkatkan adalah segmen komersial jenis pick up seiring pertumbuhan bisnis UMKM.

"Kami menyasar pertumbuhan segmen UMKM yang membutuhkan kendaraan pick up untuk usaha mereka. Segmen kendaraan penumpang mungkin tidak akan tumbuh signifikan," pungkas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8835 seconds (0.1#10.140)