Harga minyak di perdagangan Asia mixed

Rabu, 19 Februari 2014 - 11:11 WIB
Harga minyak di perdagangan Asia mixed
Harga minyak di perdagangan Asia mixed
A A A
Sindonews.com - Harga minyak mentah di perdagangan Asia hari ini bervariasi (mixed), seiring cuaca ekstrem di Amerika Serikat (AS) dan konflik baru di Sudan Selatan, memberikan dukungan pada harga di tengah tekanan mengunci keuntungan dari kenaikan baru-baru ini.

Kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk Maret naik 29 sen pada akhir perdagangan pagi menjadi USD102,72 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pngiriman April, turun 26 sen menjadi USD110,20 per barel.

WTI telah melonjak USD2,13, sementara minyak mentah Brent naik USD1,28 pada penutupan transaksi Selasa (17/2/2014).

"Cuaca dingin yang ekstrem meningkatkan permintaan untuk minyak pemanas, dan pada gilirannya menguntungkan minyak mentah WTI sebagai bahan baku," kata Tan Chee Tat, analis investasi Phillip Futures, Singapura, seperti dilansir dari The News, Rabu (19/2/2014).

Amerika Serikat saat ini bertahan di tengah musim dingin, dengan negara-negara di bagian barat, tengah dan selatan mengalami suhu yang luar biasa rendah.

Di sisi lain, konflik baru di wilayah penghasil minyak Sudan Selatan memberikan dukungan terhadap harga Brent. Pasukan pemberontak di Sudan Selatan, kemarin melancarkan serangan besar terhadap hub kunci minyak Malakal.

Pertempuran di Sudan Selatan sudah berlangsung selama lebih dari dua bulan, meningkatkan kekhawatiran atas stabilitas negara pengekspor minyak yang terletak di Afrika Utara tersebut.

Sementara investor menunggu laporan awal indeks manajer pembelian (PMI) China dari perbankan HSBC untuk Februari, yang akan dirilis Kamis (20/2/2014) waktu setempat, sebagai petunjuk kesehatan ekonomi terbesar kedua di dunia.

Angka PMI pada Januari menunjukkan sektor manufaktur China mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam enam bulan. China sangat penting mengingat mereka adalah salah satu konsumen energi terbesar global.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9394 seconds (0.1#10.140)