Jatim jamin pasokan sayuran aman
A
A
A
Sindonews.com - Dampak erupsi Gunung Kelud membuat sejumlah harga sayuran naik hingga 5 persen. Namun, Pemprov Jawa Timur (Jatim) menjamin suplai sayuran untuk Jatim tetap aman, meski tiga wilayah yakni, Kota Batu, Malang, dan Kediri terdampak Gunung Kelud.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur memastikan pasokan sayuran ke sejumlah wilayah tidak akan terganggu. Namun, beberapa sayuran mengalami kenaikan.
"Erupsi Kelud tidak berdampak pada suplai kebutuhan sayuran baik di Surabaya maupun di sejumlah wilayah Jawa Timur," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, Budi Setiawan, Rabu (19/2/2014).
Menurut dia, setidaknya ada empat pasar di Surabaya yang mengalami kenaikan harga sayur. Yaitu di pasar Pucang, Genteng, Wonokromo dan Wonokoyo Surabaya. Di Pasar Wonokromo, harga cabai rawit Rp34.500 per kilogram (kg) naik menjadi Rp35.000 per kg, bawang merah dari Rp15.000 per kg menjadi Rp15.500 per kg, kubis tidak berubah Rp7.500 per kg, kentang mengalamai kenaikan Rp10.500 per kg menjadi Rp11.000 per kg.
Kenaikan komiditas lain juga terjadi pada wortel dari Rp11.500 menjadi
Rp13.000 per kg dan buncis dari Rp8.500 menjadi Rp9.000 per kg. Sementara, harga tomat tetap dengan harga Rp8.000 per kg. "Rata-rata kenaikan 5 persen," ucapnya.
Budi juga mengaku, pasokkan sayuran ke Surabaya memang sempat tersendat ketika Gunung Kelud pertama kali erupsi. Namun, beberapa kabupaten lainnya menyuplai sayuran hingga tidak ada masalah. Setidaknya, terdapat 33 Kabupaten dan kota yang siap memasok kebutuhan sayuran ketika tiga wilayah tersebut terdampak.
Pihaknya juga meminta kepada masyarakat untuk tidak terlalu panik dengan lonjakan harga yang signifikan terkait erupsi Gunung Kelud ini. "Tapi, sudah bisa diatasi karena ketika terjadi erupsi daerah lain yang siap memasok, sehingga langsung tertutupi," pungkasnya.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur memastikan pasokan sayuran ke sejumlah wilayah tidak akan terganggu. Namun, beberapa sayuran mengalami kenaikan.
"Erupsi Kelud tidak berdampak pada suplai kebutuhan sayuran baik di Surabaya maupun di sejumlah wilayah Jawa Timur," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, Budi Setiawan, Rabu (19/2/2014).
Menurut dia, setidaknya ada empat pasar di Surabaya yang mengalami kenaikan harga sayur. Yaitu di pasar Pucang, Genteng, Wonokromo dan Wonokoyo Surabaya. Di Pasar Wonokromo, harga cabai rawit Rp34.500 per kilogram (kg) naik menjadi Rp35.000 per kg, bawang merah dari Rp15.000 per kg menjadi Rp15.500 per kg, kubis tidak berubah Rp7.500 per kg, kentang mengalamai kenaikan Rp10.500 per kg menjadi Rp11.000 per kg.
Kenaikan komiditas lain juga terjadi pada wortel dari Rp11.500 menjadi
Rp13.000 per kg dan buncis dari Rp8.500 menjadi Rp9.000 per kg. Sementara, harga tomat tetap dengan harga Rp8.000 per kg. "Rata-rata kenaikan 5 persen," ucapnya.
Budi juga mengaku, pasokkan sayuran ke Surabaya memang sempat tersendat ketika Gunung Kelud pertama kali erupsi. Namun, beberapa kabupaten lainnya menyuplai sayuran hingga tidak ada masalah. Setidaknya, terdapat 33 Kabupaten dan kota yang siap memasok kebutuhan sayuran ketika tiga wilayah tersebut terdampak.
Pihaknya juga meminta kepada masyarakat untuk tidak terlalu panik dengan lonjakan harga yang signifikan terkait erupsi Gunung Kelud ini. "Tapi, sudah bisa diatasi karena ketika terjadi erupsi daerah lain yang siap memasok, sehingga langsung tertutupi," pungkasnya.
(izz)