Susi Air ingin melantai di BEI 2015
Susi Air ingin melantai di BEI 2015
A
A
A
Sindonews.com - Jika tidak ada aral melintang, Owner sekaligus CEO of Susi Air, Susi Pudjiastuti berencana membawa maskapai penerbangannya melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2015.
"Rencana go public, sekarang belum siap, mungkin tahun depan. Ya tahun depan kita ada jajaki rencana itu, Insya Allah," kata Susi di Hotel Kempinsky, Jakarta, Rabu (19/2/2014).
Rencana ini, kata Susi, akan ditempuh mengingat semakin besarnya kebutuhan masyarakat terhadap transportasi yang cepat ke wilayah-wilayah pelosok.
"Jangankan wilayah Indonesia timur, di pulau Jawa saja ada wilayah pelosok yang kalau ditempuh dengan jalur darat itu butuh sekitar tujuh jam. Dengan pesawat kita, cuma memakan waktu 45 menit," ujarnya.
Dari sisi kinerja, pihaknya menargetkan pertumbuhan pendapatan atau revenue sebesar 10 persen menjadi USD44 sampai USD48 juta dari sebelumnya sebesar USD40 juta pada 2013. "Pertumbuhan kita harapkan bisa 10 sampai 20 persen untuk revenue. Tahun lalu sekitar USD40 juta," imbuhnya.
Sementara, untuk target ekspansi sendiri, pihaknya menargetkan akan membuka rute-rute penerbangan perintis baru dengan harapan dapat meningkatkan jumlah angkutan baik penumpang maupun logistik.
"Sekarang dari commercial ticketing lebih besar daripada charter, karena kita banyak mengerjakan rute perintis. Charter sekita 30 persen. Reguler cumercial dan cargo 70 persen," pungkasnya.
"Rencana go public, sekarang belum siap, mungkin tahun depan. Ya tahun depan kita ada jajaki rencana itu, Insya Allah," kata Susi di Hotel Kempinsky, Jakarta, Rabu (19/2/2014).
Rencana ini, kata Susi, akan ditempuh mengingat semakin besarnya kebutuhan masyarakat terhadap transportasi yang cepat ke wilayah-wilayah pelosok.
"Jangankan wilayah Indonesia timur, di pulau Jawa saja ada wilayah pelosok yang kalau ditempuh dengan jalur darat itu butuh sekitar tujuh jam. Dengan pesawat kita, cuma memakan waktu 45 menit," ujarnya.
Dari sisi kinerja, pihaknya menargetkan pertumbuhan pendapatan atau revenue sebesar 10 persen menjadi USD44 sampai USD48 juta dari sebelumnya sebesar USD40 juta pada 2013. "Pertumbuhan kita harapkan bisa 10 sampai 20 persen untuk revenue. Tahun lalu sekitar USD40 juta," imbuhnya.
Sementara, untuk target ekspansi sendiri, pihaknya menargetkan akan membuka rute-rute penerbangan perintis baru dengan harapan dapat meningkatkan jumlah angkutan baik penumpang maupun logistik.
"Sekarang dari commercial ticketing lebih besar daripada charter, karena kita banyak mengerjakan rute perintis. Charter sekita 30 persen. Reguler cumercial dan cargo 70 persen," pungkasnya.
(izz)
Explore More