KKP gandeng Kadin Prancis genjot ekspor perikanan
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkomitmen untuk mendukung peningkatan ekspor produk perikanan terus dilakukan.
Salah satu untuk menggenjot ekspor ke pasar Uni Eropa khususnya Perancis, KKP melalui Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) menandatangani kesepakatan dengan Indonesian French Chamber of Commerce and Industry (IFCCI)-Kadin Prancis di Jakarta, kemarin.
Kesepakatan yang tertuang dalam MoU on Development of Fisheries Product Processing and Marketing ini ditandatangani Direktur Jenderal P2HP, Saut P Hutagalung dan Chairman IFCCI, Alain Pierre Mignon.
Penandatanganan MoU disaksikan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sharif C Sutardjo dan Duta Besar Prancis untuk RI dan Timor Leste, Corinne Breuzé.
Menurut Sharif, Prancis sepakat untuk penyediaan dan diseminasi informasi pasar hasil perikanan di Prancis kepada eksportir Indonesia termasuk pendampingan dalam pengembangan akses pasar hasil perikanan Indonesia ke Prancis.
Sementara, ruang lingkup MoU yang akan menjadi prioritas kerja sama antara kedua belah pihak diantaranya, Prancis akan fasilitasi temu bisnis dan kegiatan promosi hasil perikanan Indonesia lainnya di Prancis.
"Selanjutnya, pertukaran tenaga ahli bidang perikanan dalam rangka pengembangan industri pengolahan hasil perikanan di Indonesia," kata dia dalam rilisnya, Jumat (21/2/2014).
Selain itu, juga fasilitasi forum investasi di bidang industri pengolahan dan pemasaran hasil perikanan Indonesia dan kegiatan lainnya yang disepakati bersama. MoU akan berlaku selama tiga tahun sejak ditandatangani kedua belah pihak.
Dia mengatakan, penandatanganan ini sangat diperlukan. Terutama dalam upaya mendukung industrialisasi kelautan dan perikanan berkelanjutan serta mendukung kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan pada umumnya.
Kerja sama secara langsung juga akan mendukung para pengusaha perikanan nasional untuk menghasilkan produk perikanan prima yang berdaya saing tinggi.
"Melalui kerja sama ini saya harapkan dapat dimanfaatkan para pelaku usaha produk perikanan Indonesia, khususnya dalam rangka meningkatkan penetrasi pasar produk perikanan Indonesia di Perancis. Serta memberikan dampak adanya realisasi investasi di bidang kelautan dan perikanan untuk mendukung konsep blue economy," terangnya.
Salah satu untuk menggenjot ekspor ke pasar Uni Eropa khususnya Perancis, KKP melalui Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) menandatangani kesepakatan dengan Indonesian French Chamber of Commerce and Industry (IFCCI)-Kadin Prancis di Jakarta, kemarin.
Kesepakatan yang tertuang dalam MoU on Development of Fisheries Product Processing and Marketing ini ditandatangani Direktur Jenderal P2HP, Saut P Hutagalung dan Chairman IFCCI, Alain Pierre Mignon.
Penandatanganan MoU disaksikan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sharif C Sutardjo dan Duta Besar Prancis untuk RI dan Timor Leste, Corinne Breuzé.
Menurut Sharif, Prancis sepakat untuk penyediaan dan diseminasi informasi pasar hasil perikanan di Prancis kepada eksportir Indonesia termasuk pendampingan dalam pengembangan akses pasar hasil perikanan Indonesia ke Prancis.
Sementara, ruang lingkup MoU yang akan menjadi prioritas kerja sama antara kedua belah pihak diantaranya, Prancis akan fasilitasi temu bisnis dan kegiatan promosi hasil perikanan Indonesia lainnya di Prancis.
"Selanjutnya, pertukaran tenaga ahli bidang perikanan dalam rangka pengembangan industri pengolahan hasil perikanan di Indonesia," kata dia dalam rilisnya, Jumat (21/2/2014).
Selain itu, juga fasilitasi forum investasi di bidang industri pengolahan dan pemasaran hasil perikanan Indonesia dan kegiatan lainnya yang disepakati bersama. MoU akan berlaku selama tiga tahun sejak ditandatangani kedua belah pihak.
Dia mengatakan, penandatanganan ini sangat diperlukan. Terutama dalam upaya mendukung industrialisasi kelautan dan perikanan berkelanjutan serta mendukung kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan pada umumnya.
Kerja sama secara langsung juga akan mendukung para pengusaha perikanan nasional untuk menghasilkan produk perikanan prima yang berdaya saing tinggi.
"Melalui kerja sama ini saya harapkan dapat dimanfaatkan para pelaku usaha produk perikanan Indonesia, khususnya dalam rangka meningkatkan penetrasi pasar produk perikanan Indonesia di Perancis. Serta memberikan dampak adanya realisasi investasi di bidang kelautan dan perikanan untuk mendukung konsep blue economy," terangnya.
(izz)