Terganggu asap, 12 penerbangan di Pekanbaru delay
A
A
A
Sindonews.com - Aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau kembali terganggu akibat kabut asap. Tercatat setidaknya ada 12 penerbangan yang terpaksa delay. Penerbangan itu terdiri dari keberangkatan dan kedatangan.
"Jarak pandang tadi pagi yakni sejak pukul 05:00 WIB sampai 8:00 WIB yakni 500 meter. Ini sangat buruk untuk penerbangan. Karena jarak normalnya adalah di atas 1 kilometer," kata Airport Duty Manager Bandara SSK Pekanbaru, Baiquni Senin (24/2/2014).
Sejumlah penerbangan yang delay itu seperti Lion Air, Garuda Indonesia, City Link, AirAsia, Mandala. Di mana tujuan ada yang dari Singapura, Malaysia, Jakarta Bandung, Medan dan Batam Kepulauan Riau.
Sementara, berdasarkan pantauan di lapangan, kabut asap tebal menyelimuti langit Pekanbaru. Banyak warga yang menggunakan masker saat melakukan aktivitas di luar rumah. Namun tidak sedikit pula yang mengabaikan kesehatan tanpa menggunakan masker.
Padahal, saat ini ribuan warga Riau sudah terjangkit Inpeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). "Keaadaan asap seperti ini sudah biasa, jadi penggunaan masker tidak perlu bagi saya. Yang kita pertanyakan sekarang adalah kebakaran hutan di Riau sudah terjadi puluhan tahun, tapi tidak ada jalan keluarnya," keluh Andrianto salah satu pedagang Pasar Pagi Arengka Pekanbaru.
"Jarak pandang tadi pagi yakni sejak pukul 05:00 WIB sampai 8:00 WIB yakni 500 meter. Ini sangat buruk untuk penerbangan. Karena jarak normalnya adalah di atas 1 kilometer," kata Airport Duty Manager Bandara SSK Pekanbaru, Baiquni Senin (24/2/2014).
Sejumlah penerbangan yang delay itu seperti Lion Air, Garuda Indonesia, City Link, AirAsia, Mandala. Di mana tujuan ada yang dari Singapura, Malaysia, Jakarta Bandung, Medan dan Batam Kepulauan Riau.
Sementara, berdasarkan pantauan di lapangan, kabut asap tebal menyelimuti langit Pekanbaru. Banyak warga yang menggunakan masker saat melakukan aktivitas di luar rumah. Namun tidak sedikit pula yang mengabaikan kesehatan tanpa menggunakan masker.
Padahal, saat ini ribuan warga Riau sudah terjangkit Inpeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). "Keaadaan asap seperti ini sudah biasa, jadi penggunaan masker tidak perlu bagi saya. Yang kita pertanyakan sekarang adalah kebakaran hutan di Riau sudah terjadi puluhan tahun, tapi tidak ada jalan keluarnya," keluh Andrianto salah satu pedagang Pasar Pagi Arengka Pekanbaru.
(izz)