Harga minyak dunia melorot
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak mentah global hari ini turun, di tengah cuaca dingin melanda Amerika Serikat (AS), mengimbangi hasil pertemuan kelompok ekonomi utama dunia G20.
Kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April, susut tujuh sen menjadi USD102,13 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk April, turun 19 sen menjadi USD109,66 per barel pada transaksi di London.
"Kondisi cuaca dingin dalam beberapa pekan terakhir telah mendukung harga WTI karena permintaan pemanas memastikan stok distilasi yang ditarik dalam kecepatan tetap," kata Kash Kamal, analis Sucden brokers.
"Namun, suhu ringan menjelang akhir pekan sebelumnya, menumbuhkan persediaan minyak mentah hingga harga terlihat menarik kembali," tambahnya
Pasar juga memantau hasil pertemuan Kelompok 20 di Sydney, Australia, Minggu (24/2/2014). Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari G20, yang menyumbang 85 persen dari perekonomian dunia mengeluarkan pernyataan kembali ke pertumbuhan kuat, berkelanjutan dan seimbang dalam ekonomi global.
Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan, strategi itu akan menambah setengah persentase poin untuk pertumbuhan global per tahun dalam empat tahun mulai 2015. Mereka memproyeksikan pertumbuhan 3,7 persen pada tahun ini dan 3,9 persen tahun depan.
Janji dari G20 pertumbuhan sebesar 2 persen ( poin persentase) dalam periode 5 tahun telah memberikan beberapa sentimen positif terhadap pertumbuhan dalam jangka menengah," ujar Desmond Chua, analis pasar CMC Markets, Singapura, seperti dilansir dari Business Inquirer, Senin (24/2/2014).
"Target pertumbuhan juga tercermin USD2 triliun dari segi nilai riil, akan mendukung harga minyak," tambahnya, yang mencatat pergeseran G20 dari penghematan karena pemulihan ekonomi mulai berjalan.
Kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April, susut tujuh sen menjadi USD102,13 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk April, turun 19 sen menjadi USD109,66 per barel pada transaksi di London.
"Kondisi cuaca dingin dalam beberapa pekan terakhir telah mendukung harga WTI karena permintaan pemanas memastikan stok distilasi yang ditarik dalam kecepatan tetap," kata Kash Kamal, analis Sucden brokers.
"Namun, suhu ringan menjelang akhir pekan sebelumnya, menumbuhkan persediaan minyak mentah hingga harga terlihat menarik kembali," tambahnya
Pasar juga memantau hasil pertemuan Kelompok 20 di Sydney, Australia, Minggu (24/2/2014). Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari G20, yang menyumbang 85 persen dari perekonomian dunia mengeluarkan pernyataan kembali ke pertumbuhan kuat, berkelanjutan dan seimbang dalam ekonomi global.
Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan, strategi itu akan menambah setengah persentase poin untuk pertumbuhan global per tahun dalam empat tahun mulai 2015. Mereka memproyeksikan pertumbuhan 3,7 persen pada tahun ini dan 3,9 persen tahun depan.
Janji dari G20 pertumbuhan sebesar 2 persen ( poin persentase) dalam periode 5 tahun telah memberikan beberapa sentimen positif terhadap pertumbuhan dalam jangka menengah," ujar Desmond Chua, analis pasar CMC Markets, Singapura, seperti dilansir dari Business Inquirer, Senin (24/2/2014).
"Target pertumbuhan juga tercermin USD2 triliun dari segi nilai riil, akan mendukung harga minyak," tambahnya, yang mencatat pergeseran G20 dari penghematan karena pemulihan ekonomi mulai berjalan.
(dmd)