Waspadai berlanjutnya potensi downreversal

Selasa, 25 Februari 2014 - 08:37 WIB
Waspadai berlanjutnya...
Waspadai berlanjutnya potensi downreversal
A A A
Sindonews.com - Pada perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi lanjutkan pelemahan pada support 4.610-4.615 dan resistance 4.642-4.670.

IHSG sempat berada di kisaran support 4.608-4.627 dan juga di kisaran resisten 4.656-4.668, yang menunjukkan variatifnya laju IHSG.

Mulai munculnya candle merah bisa saja memberikan pengaruh negatif, sehingga akan dimanfaatkan kembali untuk profit taking. Waspada berlanjutnya potensi downreversal.

"Seperti yang kami tulis dalam ulasan sebelumnya, di mana peluang kenaikan IHSG dapat berkurang bila tidak didukung sentimen yang ada dan tetap mewaspadai potensi downreversal karena aksi profit taking bila ada," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, Selasa (25/2/2014).

Menilik laju IHSG secara intraday perdagangan, terlihat lajunya cenderung mengalami pelemahan meski sempat naik tipis di awal perdagangan. Laju IHSG mulai melemah ketika laju bursa saham Asia mulai balik badan jelang penutupan setelah di awal juga sempat menguat pasca terjadinya sell off pada saham-saham properti dan konstruksi.

Posisi IHSG yang masih bertahan di zona hijau dan nyaris bersentuhan dengan area overbought memang menggoda pelaku pasar untuk angkat jemuran sehingga IHSG pun akhirnya takluk oleh aksi tersebut dan berakhir di zona merah.

Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level tertinggi 4.665,27 di awal sesi 1 dan menyentuh level terendah 4.622,93 jelang preclosing dan berakhir di level 4.623,57.

Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.

Dari luar negeri, pasca berhasil menguat tipis di akhir pekan sebelumnya, laju bursa saham Asia kembali terkoreksi dengan adanya rilis penurunan pertumbuhan indeks harga rumah China. Rilis tersebut memicu aksi sell off pada saham-saham pengembang dan properti yang juga dibarengi sentimen negatif dari akan adanya pengetatan laju penyaluran kredit di sektor properti.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0625 seconds (0.1#10.140)