Rupiah diproyeksi bakal terapresiasi
Selasa, 01 April 2014 - 09:21 WIB

Rupiah diproyeksi bakal terapresiasi
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada memproyeksikan adanya peluang penguatan atas laju rupiah yang akan terjadi pada perdagangan hari ini.
"Laju rupiah di atas level resisten 11.422 per USD. Rentang rupiah hari ini di kisaran Rp11.418-11.388 per USD mengacu kurs tengah BI," kata Reza, Selasa (1/4/2014).
Potensi penguatan ini terutama mengacu kembali menguatnya nilai tukar euro pasca dirilis penilaian rendahnya consumer price inflation Jerman serta ekspektasi membaiknya data-data zona Eropa.
Data tersebut diikuti terapresiasinya AUD yang turut memberikan imbas baik bagi berbalik positifnya laju rupiah yang berhasil kembali ke zona hijau. Belum lagi yuan juga turut memberikan sinyal positif setelah pemerintah China berencana menambah stimulus untuk mengantisipasi perlambatan yang mendera ekonominya.
"Sentimen positif juga datang dari ekspektasi Pemerintah dan BI yang memperkirakan neraca perdagangan Februari akan surplus dan inflasi Maret akan stabil," paparnya.
Pada perdagangan akhir pekan lalu berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI berada di level Rp11.404 per USD. Posisi ini menguat 34 poin dibanding penutupan Kamis (27/3/2014) di level Rp11.438 per USD.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg berada pada level Rp11.361 per USD. Posisi ini terapresiasi 86 poin dibanding penutupan hari sebelumnya di level Rp11.447 per USD.
"Laju rupiah di atas level resisten 11.422 per USD. Rentang rupiah hari ini di kisaran Rp11.418-11.388 per USD mengacu kurs tengah BI," kata Reza, Selasa (1/4/2014).
Potensi penguatan ini terutama mengacu kembali menguatnya nilai tukar euro pasca dirilis penilaian rendahnya consumer price inflation Jerman serta ekspektasi membaiknya data-data zona Eropa.
Data tersebut diikuti terapresiasinya AUD yang turut memberikan imbas baik bagi berbalik positifnya laju rupiah yang berhasil kembali ke zona hijau. Belum lagi yuan juga turut memberikan sinyal positif setelah pemerintah China berencana menambah stimulus untuk mengantisipasi perlambatan yang mendera ekonominya.
"Sentimen positif juga datang dari ekspektasi Pemerintah dan BI yang memperkirakan neraca perdagangan Februari akan surplus dan inflasi Maret akan stabil," paparnya.
Pada perdagangan akhir pekan lalu berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI berada di level Rp11.404 per USD. Posisi ini menguat 34 poin dibanding penutupan Kamis (27/3/2014) di level Rp11.438 per USD.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg berada pada level Rp11.361 per USD. Posisi ini terapresiasi 86 poin dibanding penutupan hari sebelumnya di level Rp11.447 per USD.
(rna)