Harga komoditas membaik, inflasi Maret 0,08%

Selasa, 01 April 2014 - 11:37 WIB
Harga komoditas membaik, inflasi Maret 0,08%
Harga komoditas membaik, inflasi Maret 0,08%
A A A
Sindonews.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya penurunan pada angka inflasi Maret 2014 menjadi 0,08 persen. Inflasi ini lebih rendah dibandingkan inflasi pada bulan Februari sebesar 0,26 persen.

"Inflasi tahun kalender berada sekitar 1,41 persen dan inflasi secara year on year (yoy) ada pada posisi 7,32 persen. Sementara, secara yoy inflasi inti berada di posisi 4,61 persen dan 0,21 persen untuk Maret. Inflasi bulan Maret tahun ini tergolong rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya," kata Kepala BPS Suryamin di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Selasa (1/4/2014).

Dalam catatannya, Suryamin mengungkapkan, dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), 45 kota tercatat mengalami inflasi. Sementara 37 kota lainnya mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Merauke yang mencapai 1,15 persen. Sedangkan terendah terjadi di Makassar sebesar 0,02 persen. Adapun deflasi tertinggi tercatat terjadi di Tual sebesar 2,43 persen.

Suryamin menjelaskan, tercatatnya deflasi di sejumlah daerah terutuma ditopang oleh perbaikan sejumlah harga komoditas. "Ada perbaikan harga komoditas di Tual khususnya tiket pesawat dan ikan segar. Untuk Merauke memang ada kenaikan harga ikan segar dan cabai rawit," papar dia.

Kepala ekonom Bank Danamon Anton Gunawan sebelumnya memperkirakan, laju inflasi pada bulan ketiga tahun ini akan menyentuh 0,04 persen. Proyeksi tersebut lebih rendah dibandingkan Maret 2013 sebesar 0,63 persen atau Maret 2012 sekitar 0,07 persen. Namun, tetap lebih tinggi dibandingkan Maret 2011 dan 2010. Pada tahun tersebut terjadi deflasi masing-masing 0,32 dan 0,14.

Hal senada dikatakan Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada. Dia memperkirakan adanya penurunan pada laju inflasi pada Maret 2014 dibanding realisasi inflasi pada bulan Februari karena mulai terkendalinya sejumlah sektor produksi membuat kinerja ekonomi Tanah Air mengalami perbaikan.

“Kami perkirakan inflasi di Maret ini akan berada di kisaran 0,14-0,20 persen. Perkiraan ini mencermati adanya penurunan angka inflasi secara historis di Maret dan masih berlanjutnya tren stabilnya harga-harga di Februari 2014,” ungkap Reza.

Sayangnya, masih adanya sumbangan sentimen negatif dari kenaikan harga bahan pangan akibat pergeseran puncak panen menyebabkan Indonesia diperkirakan masih akan mencatatkan inflasi.

Faktor pendorong inflasi pada Maret 2014, kata Reza, dikontribusi dari kelompok bahan makanan dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan sebagainya. Kelompok tersebut diperkirakan menyumbang inflasi sebesar 0,80 persen-0,90 persen.

Sementara inflasi pada Februari tercatat sebesar 0,26 persen, turun dibanding Januari yang mencapai 1,07 persen. Menurunnya angka inflasi pada bulan lalu karena mulai terkendalinya sejumlah harga barang kebutuhan pokok serta mulai stabilnya nilai tukar rupiah.

Inflasi ada Januari 2014 terjadi karena gangguan distribusi makanan akibat banjir di sejumlah wilayah. Inflasi pada Januari 2014 relatif tinggi dari rata-rata inflasi pada bulan yang sama selama lima tahun terakhir.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6090 seconds (0.1#10.140)