Laba bersih Nusa Konstruksi 2013 naik 39%

Selasa, 01 April 2014 - 16:33 WIB
Laba bersih Nusa Konstruksi 2013 naik 39%
Laba bersih Nusa Konstruksi 2013 naik 39%
A A A
Sindonews.com - PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) sepanjang tahun lalu membukukan laba bersih sebesar Rp66 miliar atau tumbuh 39 persen dibanding laba bersih tahun 2012 sebesar Rp47,47 miliar.

Sekretaris Perusahaan DGIK Djohan Halim mengatakan, raihan laba bersih berasal dari meningkatnya pendapatan konsilidasi selama 2013 sebesar Rp1,45 triliun. Capaian ini meningkat 19 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp1,21 triliun.

"Pendapatan yang tumbuh diiringi dengan marjin yang berekspansi pada 2013, meski kami mengerjakan lebih banyak proyek bangunan, sementara biasanya marjin yang lebih tinggi diperoleh dari proyek sipil menunjukkan fleksibilitas kami, juga hasil dari kekuatan perseroan yang mengerjakan proyek dengan efisien dan efektif," kata Djohan dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (1/4/2014).

Untuk diketahui, marjin kotor perseroan naik 1,1 persen ke posisi 12,8 persen. Pada 2012, marjin kotor DGIK berada pada level 11,7 persen. Proyek perseroan memang lebih banyak dari segmen bangunan selama 2013.

"Permintaan konstruksi bangunan terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir dan perseroan mengambil lebih banyak proyek bangunan," imbuh dia.

Pada 2012, porsi pendapatan proyek buildings dan civils cukup berimbang terhadap pendapatan konsolidasi Nusa Konstruksi. Perseroan melakukan strategi diversifikasi untuk memiliki fleksibilitas tinggi mengerjakan proyek lintas segmen.

Marjin keuntungan Nusa Konstruksi tahun 2013 kembali mendekati posisi marjin tahun 2009 dan 2010, setelah dalam dua tahun pada 2011-2012 marjin kotor berada di bawah level 12 persen.

Untuk laba dari kegiatan joint operation (JO) senilai Rp626 juta, menurun dibanding 2012 sebesar Rp21 miliar. Menurunnya bagian laba dari JO karena lebih banyak proyek yang dikerjakan sendiri tanpa menggandeng kontraktor lain. Kebijakan JO umumnya juga lebih kepada langkah perseroan agar aset yang menganggur (idle assets) pada saat-saat tertentu terutilisasi dengan optimal.

"Terdapat pemulihan piutang senilai lebih dari Rp11 miliar pada 2013 karena adanya piutang tahun 2005 yang dinilai tidak dapat tertagih, kemudian berhasil ditagih tahun lalu," ujar dia.

Beberapa proyek buildings penyumbang pendapatan tahun 2013, diantaranya Sahid Jogja Lifestyle City di Yogjakarta dan Prominence office tower Alam Sutera. Proyek civils yang menyumbang pendapatan 2013, diantaranya adalah proyek infrastruktur di Martabe dan proyek jalan dari Chevron.

"Total nilai kontrak tahun 2013 mencapai Rp3,6 triliun. Kontrak senilai Rp2,1 triliun akan menjadi kontrak carry over (kontrak berkelanjutan) yang akan dikerjakan pada tahun mendatang," tutur dia.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6948 seconds (0.1#10.140)