Pertagas rintis pasar baru LNG untuk transportasi laut
A
A
A
Sindonews.com - Dalam rangka memperluas pasar gas, PT Pertamina Gas (Pertagas) mulai merintis pemasaran liquid natural gas (LNG) ke perusahaan pelayaran.
President Director Pertagas, Hendra Jaya mengatakan, Pertagas telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Pelni (Persero). Penandatangan ini dalam rangka melakukan kajian bersama penggunaan LNG bagi armada kapal milik Pelni.
Kerja sama ini untuk membuka kemungkinan penggunaan LNG bagi armada kapal-kapal yang dimiliki BUMN transportasi ini. "Ini inisiatif strategis bagi Pertagas dan Pelni dalam rangka sinergi BUMN," kata Hendra dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (3/4/2014).
Menurutnya, peluang bisnis LNG untuk sektor transportasi laut ini cukup menggiurkan. Tak hanya di Pelni, tetapi juga pelayaran nasional. Sejak penerapan azas cabotage 2005, total armada kapal nasional per 31 Maret 2013 meningkat 99,2 persen menjadi 12.047 unit, terdiri dari tongkang/barge, Tug Boat dan general cargo.
Surat Izin Usaha Perusahaan Angkutan Laut (SIUPAL) dan Surat Izin Operasi Perusahaan Angkutan Laut Khusus (Siopsus) juga meningkat setiap tahun. Peluang yang begitu besar, yang mendorong Pertagas mulai merintis LNG untuk sektor transportasi.
"Bila proyek ini feasible, LNG ini juga dapat dimanfaatkan untuk kapal nelayan, yang saat ini masih menggunakan solar subsidi," tuturnya. Hendra.
Sementara, Direktur Utama Pelni Syahril Japarin menagatakan, kerja sama ini akan menjadi ujung tombak dalam penggunaan LNG sebagai bahan bakar kapal di Indonesia. Dengan begitu, Syahril berharap hasil kajian akan memberikan sinyal positif.
"Ke depan, tidak hanya Pelni yang menggunakan LNG. Namun juga perusahaan angkutan laut lainnya," pungkasnya.
President Director Pertagas, Hendra Jaya mengatakan, Pertagas telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Pelni (Persero). Penandatangan ini dalam rangka melakukan kajian bersama penggunaan LNG bagi armada kapal milik Pelni.
Kerja sama ini untuk membuka kemungkinan penggunaan LNG bagi armada kapal-kapal yang dimiliki BUMN transportasi ini. "Ini inisiatif strategis bagi Pertagas dan Pelni dalam rangka sinergi BUMN," kata Hendra dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (3/4/2014).
Menurutnya, peluang bisnis LNG untuk sektor transportasi laut ini cukup menggiurkan. Tak hanya di Pelni, tetapi juga pelayaran nasional. Sejak penerapan azas cabotage 2005, total armada kapal nasional per 31 Maret 2013 meningkat 99,2 persen menjadi 12.047 unit, terdiri dari tongkang/barge, Tug Boat dan general cargo.
Surat Izin Usaha Perusahaan Angkutan Laut (SIUPAL) dan Surat Izin Operasi Perusahaan Angkutan Laut Khusus (Siopsus) juga meningkat setiap tahun. Peluang yang begitu besar, yang mendorong Pertagas mulai merintis LNG untuk sektor transportasi.
"Bila proyek ini feasible, LNG ini juga dapat dimanfaatkan untuk kapal nelayan, yang saat ini masih menggunakan solar subsidi," tuturnya. Hendra.
Sementara, Direktur Utama Pelni Syahril Japarin menagatakan, kerja sama ini akan menjadi ujung tombak dalam penggunaan LNG sebagai bahan bakar kapal di Indonesia. Dengan begitu, Syahril berharap hasil kajian akan memberikan sinyal positif.
"Ke depan, tidak hanya Pelni yang menggunakan LNG. Namun juga perusahaan angkutan laut lainnya," pungkasnya.
(izz)