Rupiah diproyeksi tak berdaya di akhir pekan
A
A
A
Sindonews.com - Rupiah tampak tak kuasa menghalau laju dolar Amerika Serikat (USD) yang kian gagah didukung membaiknya data ekonomi Amerika Serikat (AS).
Rupiah masih melanjutkan pelemahannya seiring dengan masih adanya rilis data-data ekonomi AS yang menunjukkan peningkatan, terutama dari sisi ketenagakerjaan.
"Rilis-rilis tersebut tentunya memberikan angin segar bagi USD, yang masih berada dalam zona hijaunya," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, Jumat (4/4/2014).
Reza mengatakan, laju rupiah pada perdagangan hari ini sedikit di atas level support Rp11.315 per USD. Rentang rupiah pada perdagangan hari ini diperkirakan akan berada pada kisaran Rp11.326-11.300 per USD mengacu kurs tengah Bank Indoensia (BI).
Tak cukup dengan itu, sejumlah data ekonomi yang dirilis dari beberapa negara pun nyatanya tak cukup membantu dan justru membuat rupiah semakin terjerumus dalam tren pelemahan.
"Rendahnya data-data ekonomi Australia, turunnya nilai investasi surat berharga Jepang dan rilis penurunan jauh di bawah estimasi non-manufacturing PMI China turut memberikan sentimen negatif bagi rupiah," pungkas dia.
Kemarin posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada hari ini melemah ke Rp11.310 per USD. Posisi ini melemah 7 poin dibanding penutupan Rabu (2/4/2014) di level Rp11.303 per USD. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg melemah 28 poin menjadi Rp11.323 per USD.
Rupiah masih melanjutkan pelemahannya seiring dengan masih adanya rilis data-data ekonomi AS yang menunjukkan peningkatan, terutama dari sisi ketenagakerjaan.
"Rilis-rilis tersebut tentunya memberikan angin segar bagi USD, yang masih berada dalam zona hijaunya," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, Jumat (4/4/2014).
Reza mengatakan, laju rupiah pada perdagangan hari ini sedikit di atas level support Rp11.315 per USD. Rentang rupiah pada perdagangan hari ini diperkirakan akan berada pada kisaran Rp11.326-11.300 per USD mengacu kurs tengah Bank Indoensia (BI).
Tak cukup dengan itu, sejumlah data ekonomi yang dirilis dari beberapa negara pun nyatanya tak cukup membantu dan justru membuat rupiah semakin terjerumus dalam tren pelemahan.
"Rendahnya data-data ekonomi Australia, turunnya nilai investasi surat berharga Jepang dan rilis penurunan jauh di bawah estimasi non-manufacturing PMI China turut memberikan sentimen negatif bagi rupiah," pungkas dia.
Kemarin posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada hari ini melemah ke Rp11.310 per USD. Posisi ini melemah 7 poin dibanding penutupan Rabu (2/4/2014) di level Rp11.303 per USD. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg melemah 28 poin menjadi Rp11.323 per USD.
(rna)