Holcim dan Lafarger lanjutkan pembicaraan merger
A
A
A
Sindonews.com - Produsen semen terbesar di dunia, Holcim Ltd (HOLN) dan Lafarge SA (LG) sedang dalam pembicaraan lanjutan terkait merger perusahaan dengan penjualan lebih dari USD40 miliar. Merger tersebut untuk mengatasi kelebihan kapasitas produksi serta tingginya biaya energi.
Kedua perusahaan masih menjajaki rencana merger, yang akan meningkatkan kekuatan dan identitas mereka. Setelah kabar tersebut, saham Lafarge naik 8,9 persen, sedangkan Holcim menguat 6,9 persen.
Dalam sebuah kesepakatan, dua produsen semen tersebut akan memangkas biaya dengan menggabungkan sistem operasi beberapa industri yang dijalankan setelah kerugian akibat berkurangnya permintaan semen oleh masyarakat global baru-baru ini. Untuk meningkatkan pendapatan, Holcim dan Meksiko Cemex pada bulan Agustus lalu setuju untuk menukar aset di Jerman dan Republik Ceko.
"Masih ada kelebihan pasokan besar-besaran di industri ini. Sebuah kesepakatan akan membantu Holcim dan Lafarge untuk memangkas biaya dan mendominasi pasar," kata analis di Cantor Fitzgerald Ian Osburn seperti dilansir Bloomberg, Sabtu (5/4/2014).
Transaksi ini kemungkinan akan menghadapi pengawasan dari regulator pasar di seluruh dunia. Osburn mengatakan bahwa perusahaan perlu melakukan penjualan aset di Eropa dan Amerika Serikat. Kesepakatan tersebut akan menjadi ulasan di Eropa, terutama Perancis, Spanyol dan Jerman. Sedangkan regulator di Rusia, Hungaria dan Ceko juga dapat memeriksa transaksi itu.
Kedua perusahaan masih menjajaki rencana merger, yang akan meningkatkan kekuatan dan identitas mereka. Setelah kabar tersebut, saham Lafarge naik 8,9 persen, sedangkan Holcim menguat 6,9 persen.
Dalam sebuah kesepakatan, dua produsen semen tersebut akan memangkas biaya dengan menggabungkan sistem operasi beberapa industri yang dijalankan setelah kerugian akibat berkurangnya permintaan semen oleh masyarakat global baru-baru ini. Untuk meningkatkan pendapatan, Holcim dan Meksiko Cemex pada bulan Agustus lalu setuju untuk menukar aset di Jerman dan Republik Ceko.
"Masih ada kelebihan pasokan besar-besaran di industri ini. Sebuah kesepakatan akan membantu Holcim dan Lafarge untuk memangkas biaya dan mendominasi pasar," kata analis di Cantor Fitzgerald Ian Osburn seperti dilansir Bloomberg, Sabtu (5/4/2014).
Transaksi ini kemungkinan akan menghadapi pengawasan dari regulator pasar di seluruh dunia. Osburn mengatakan bahwa perusahaan perlu melakukan penjualan aset di Eropa dan Amerika Serikat. Kesepakatan tersebut akan menjadi ulasan di Eropa, terutama Perancis, Spanyol dan Jerman. Sedangkan regulator di Rusia, Hungaria dan Ceko juga dapat memeriksa transaksi itu.
(rna)