17 SPBU di Jakarta sudah terkoneksi RFID
A
A
A
Sindonews.com - Manajemen PT pertamina (Persero) melaporkan, sudah 17 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tersambung atau online dengan sistem monitoring pengendalian Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan fasilitas Radio Frequency Identification (RFID).
"Kami akan tuntaskan dulu di Jakarta. Per 1 April sudah ada 17 SPBU yang online (pemasangan RFID). Jadi lima hari berturut-turut enggak down, terus kirim data penyaluran BBM dan sudah memenuhi syarat. Sudah tercatat juga, serta hasilnya sudah bagus. Kita akan all out terus," kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir, Minggu (6/4/2014).
Menurutnya, dengan telah online-nya sistem ini, maka Pertamina sudah mulai bisa melakukan monitoring terhadap konsumsi BBM yang disalurkan di 17 SPBU yang bersangkutan.
"Kalau mobil itu terpasang RFID juga, jadi sudah ketahuan belinya berapa. Kami bisa monitoring. Kami fokus dulu pastikan itu bisa berjalan. Itu langsung mengirim ke server pusat. Seperti mesin ATM saja, saat itu transaksi, saat itu juga data terkirim. Rata-rata 15 ribu liter per SPBU, jadi dikalikan saja 17 SPBU," jelasnya.
Ali menuturkan, pihaknya akan terus melakukan uji coba di SPBU-SPBU lainnya. Pasalnya saat ini baru ada 17 SPBU online dengan sistem RFID. Padahal di Jakarta sendiri ada sedikitnya 250 unit SPBU yang berlabel Pertamina.
"Kami akan tuntaskan dulu di Jakarta. Per 1 April sudah ada 17 SPBU yang online (pemasangan RFID). Jadi lima hari berturut-turut enggak down, terus kirim data penyaluran BBM dan sudah memenuhi syarat. Sudah tercatat juga, serta hasilnya sudah bagus. Kita akan all out terus," kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir, Minggu (6/4/2014).
Menurutnya, dengan telah online-nya sistem ini, maka Pertamina sudah mulai bisa melakukan monitoring terhadap konsumsi BBM yang disalurkan di 17 SPBU yang bersangkutan.
"Kalau mobil itu terpasang RFID juga, jadi sudah ketahuan belinya berapa. Kami bisa monitoring. Kami fokus dulu pastikan itu bisa berjalan. Itu langsung mengirim ke server pusat. Seperti mesin ATM saja, saat itu transaksi, saat itu juga data terkirim. Rata-rata 15 ribu liter per SPBU, jadi dikalikan saja 17 SPBU," jelasnya.
Ali menuturkan, pihaknya akan terus melakukan uji coba di SPBU-SPBU lainnya. Pasalnya saat ini baru ada 17 SPBU online dengan sistem RFID. Padahal di Jakarta sendiri ada sedikitnya 250 unit SPBU yang berlabel Pertamina.
(izz)