Pasokan listrik di Jateng-DIY saat pemilu aman
A
A
A
Sindonews.com - PT PLN (persero) Distribusi Jateng-DIY memastikan keadaan listrik selama pemilu legislatif dan pada saat penghitungan suara terjaga. Namun, PLN tetap mengimbau seluruh KPU untuk tetap menyediakan genset cadangan.
Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN Distribusi Jateng-DIY, Supriyono menyatakan, untuk saat ini kelistrikan di Jawa Tengah dan DIY tidak ada masalah pasokan listrik sudah disiapkan. Sebelum sampai dan sesudah pemilu ada Standart Operasional Prosedur (SOP) yang dijalankan PLN.
Menurutnya, PLN sudah menjalankan SPO sejak 2 April. Di mana, SOP yang dilakukan sejak 2 April hingga 16 April ini, PLN tidak melakukan pemeliharaan, terhadap jaringan listrik yang ada di Jateng dan DIY.
Pihaknya hanya melakukan perbaikan jika ditemukan ada kerusakan atau ganguan. Hal ini dilakukan untuk menjamin tidak adanya pemadaman listrik menjelang dan pasca pemilu legislatif 9 April.
"Biasanya kalau kita melakukan pemeliharaan listrik pasti kita padamkan untuk saat ini sampai selesai pemilu pemeliharaan kita pending dulu. Kita hanya melakukan perbaikan jika ada ganguan," ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (7/4/2014).
Meski demikian, pihaknya tidak bisa menjamin apakah nanti akan ada ganguan atau tidak. Sebab itu, PLN sendiri juga sudah menyiapkan langkah antisipasi dengan menyiagakan genset di 76 Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) dan 3 Unit Layanan (UL). Masing-masing UPJ dan UL menyediakan minimal satu genset.
"Selain itu kita juga menempatkan satu genset milik PLN dengan kapasitas 125 KVA di KPUD Provinsi. Kami berharap, KPU-KPU tetap menyediakan genset untuk mengantisipasi adanya kerusakan atau ganguan kelistrikan ketika pengitungan suara," jelasnya.
PLN juga menyiapkan posko pemilu pada setiap rayon atau UPJ, untuk pengawasan wilayah bila terjadi ganguan. Kemudian, untuk mencegah terjadinya sabotase, PLN bekerja sama dengan aparat kepolisian dan TNI meningkatkan penjagaan di seluruh pembangkit dan transmisi di Jateng-DIY.
Humas dan Protokol PLN Distribusi Jateng dan DIY, Reffi Sangi menuturkan, pada saat penghitungan suara dan selesai penghitungan suara diprediksi kebutuhan listrik akan mengalami kenaikan sekitar 10 persen, dari kebutuhan harian.
"Kapasitas kita saat ini sekitar 35.000 megawatt dan akan mampu untuk memberikan pasokan meski terjadi kenaikan 10 persen," katanya.
Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN Distribusi Jateng-DIY, Supriyono menyatakan, untuk saat ini kelistrikan di Jawa Tengah dan DIY tidak ada masalah pasokan listrik sudah disiapkan. Sebelum sampai dan sesudah pemilu ada Standart Operasional Prosedur (SOP) yang dijalankan PLN.
Menurutnya, PLN sudah menjalankan SPO sejak 2 April. Di mana, SOP yang dilakukan sejak 2 April hingga 16 April ini, PLN tidak melakukan pemeliharaan, terhadap jaringan listrik yang ada di Jateng dan DIY.
Pihaknya hanya melakukan perbaikan jika ditemukan ada kerusakan atau ganguan. Hal ini dilakukan untuk menjamin tidak adanya pemadaman listrik menjelang dan pasca pemilu legislatif 9 April.
"Biasanya kalau kita melakukan pemeliharaan listrik pasti kita padamkan untuk saat ini sampai selesai pemilu pemeliharaan kita pending dulu. Kita hanya melakukan perbaikan jika ada ganguan," ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (7/4/2014).
Meski demikian, pihaknya tidak bisa menjamin apakah nanti akan ada ganguan atau tidak. Sebab itu, PLN sendiri juga sudah menyiapkan langkah antisipasi dengan menyiagakan genset di 76 Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) dan 3 Unit Layanan (UL). Masing-masing UPJ dan UL menyediakan minimal satu genset.
"Selain itu kita juga menempatkan satu genset milik PLN dengan kapasitas 125 KVA di KPUD Provinsi. Kami berharap, KPU-KPU tetap menyediakan genset untuk mengantisipasi adanya kerusakan atau ganguan kelistrikan ketika pengitungan suara," jelasnya.
PLN juga menyiapkan posko pemilu pada setiap rayon atau UPJ, untuk pengawasan wilayah bila terjadi ganguan. Kemudian, untuk mencegah terjadinya sabotase, PLN bekerja sama dengan aparat kepolisian dan TNI meningkatkan penjagaan di seluruh pembangkit dan transmisi di Jateng-DIY.
Humas dan Protokol PLN Distribusi Jateng dan DIY, Reffi Sangi menuturkan, pada saat penghitungan suara dan selesai penghitungan suara diprediksi kebutuhan listrik akan mengalami kenaikan sekitar 10 persen, dari kebutuhan harian.
"Kapasitas kita saat ini sekitar 35.000 megawatt dan akan mampu untuk memberikan pasokan meski terjadi kenaikan 10 persen," katanya.
(izz)