Pemerintah masih kaji perubahan nozzle di LCGC
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Perindustrian (Menperin), MS Hidayat mengaku saat ini pihaknya masih mengkaji usulan agar mobil murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC) tidak menenggak bensin bersubsidi dengan mengubah nozzle atau colokan bensin.
"Nozzelnya sedang dikerjakan," ungkap dia di Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, kemarin.
Dia mengatakan, sementara ini pemerintah akan memberikan imbauan kepada pemilik mobil murah tersebut agar tidak menggunakan BBM bersubsidi, hingga kebijakan soal perubahan nozzle tersebut disepakati.
"Kita gunakan secara teknis saja untuk sementara. nozzle itu kalau disepakati ada perbedaan untuk ron 92 dan yang di bawahnya," ujar Hidayat.
Sementara, untuk sanksi yang akan diberlakukan jika mobil ramah lingkungan tersebut menenggak premium akan diserahkan kepada kementerian terkait, yakni Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
"Jangan bicara hukum sama saya, secara teknis sedang di kerjakan. Sanksi biar ESDM sama Kemendag yang tangani," pungkasnya.
"Nozzelnya sedang dikerjakan," ungkap dia di Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, kemarin.
Dia mengatakan, sementara ini pemerintah akan memberikan imbauan kepada pemilik mobil murah tersebut agar tidak menggunakan BBM bersubsidi, hingga kebijakan soal perubahan nozzle tersebut disepakati.
"Kita gunakan secara teknis saja untuk sementara. nozzle itu kalau disepakati ada perbedaan untuk ron 92 dan yang di bawahnya," ujar Hidayat.
Sementara, untuk sanksi yang akan diberlakukan jika mobil ramah lingkungan tersebut menenggak premium akan diserahkan kepada kementerian terkait, yakni Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
"Jangan bicara hukum sama saya, secara teknis sedang di kerjakan. Sanksi biar ESDM sama Kemendag yang tangani," pungkasnya.
(izz)