Saham perdana Eka Sari Lorena turun 5 poin
A
A
A
Sindonews.com - Pada perdagangan perdananya pagi ini, saham PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) dibuka pada kisaran tipis. Harga saham LRNA turun 5 poin atau sebesar 0,55 persen menjadi Rp895 per lembar saham dari harga penawaran Rp900 per lembar saham.
Kendati demikian, saham emiten ke-10 yang tercatat di BEI pada tahun ini langsung menguat ke level tertinggi pada angka Rp990 per lembar saham dan harga terendah pada Rp895 per lembar saham.
Dari papan perdagangan terlihat saham ini telah diperdagangkan sebanyak 118 kali dengan volume sebesar 3.000 lot dan nilai total transaksi sebesar Rp1 miliar.
Dalam sambutannya, Presiden Direktur LRNA G.T Soerbakti mengaku optimis Lorena mampu menjadi pilihan portofolia yang menarik untuk dikoleksi mengingat sektor transportasi memiliki peran yang penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus membaik dari tahun ke tahun.
Apalagi, lanjut dia, bagi negara kepulauan seperti Indonesia yang membutuhkan moda transportasi sebagai penghubung untuk menunjang segala aktivitas, peluang perseroan untuk terus tumbuh positif semakin terbuka lebar di masa depan.
"Perekonomian sebuah negara tidak akan bisa bertumbuh tanpa adanya sistem transportasi yang baik untuk mobilisasi orang dan barang. Maka dari itu, kami terus tingkatkan kualitas pelayanan," ucap Soerbakti di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (15/4/2014).
Dalam paparan sebelumnya, perseroan berencana melepaskan sebanyak 150 juta lembar sahamnya atau setara dengan 42,86 persen dari total modal ditempatkan dan disetor. Dengan demikian, nilai IPO ini mencapai Rp135 miliar.
Dana dari IPO ini akan digunakan untuk pengembangan investasi baru armada bus AKAP, APTB dan BKTB serta rekondisi bus lama dengan porsi sampai 81 persen, sekitar 16 persen untuk fasilitas infrastruktur depo dan workshop Busway TransJakarta di Ceger, Jakarta Timur dan sisanya 3 persen untuk modal kerja.
Bersamaan dengan IPO ini, perseroan juga menerbitkan 30 juta lembar waran seri I. Waran ini akan diberikan kepada setiap pemegang saham yang namanya tercatat di DPS dengan rasio tiap lima saham akan mendapat satu waran. Perseroan juga mengalokasikan saham kepada 252 karyawan sebanyak 6,245 saham secara cuma-cuma sebagai wujud penghargaan perseroan kepada karyawan sekaligus untuk memotivasi karyawan agar meningkatkan kinerjanya masing-masing.
Harga pelaksanaan dari waran ini adalah Rp950. Waran ini dapat dieksekusi pada periode pelaksanaan waran selama 54 bulan, yakni mulai tanggal 14 Oktober 2014 sampai 13 April 2009. Adapun, sebagai penjamin pelaksana efek adalah PT Valbury Asia Securities.
Kendati demikian, saham emiten ke-10 yang tercatat di BEI pada tahun ini langsung menguat ke level tertinggi pada angka Rp990 per lembar saham dan harga terendah pada Rp895 per lembar saham.
Dari papan perdagangan terlihat saham ini telah diperdagangkan sebanyak 118 kali dengan volume sebesar 3.000 lot dan nilai total transaksi sebesar Rp1 miliar.
Dalam sambutannya, Presiden Direktur LRNA G.T Soerbakti mengaku optimis Lorena mampu menjadi pilihan portofolia yang menarik untuk dikoleksi mengingat sektor transportasi memiliki peran yang penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus membaik dari tahun ke tahun.
Apalagi, lanjut dia, bagi negara kepulauan seperti Indonesia yang membutuhkan moda transportasi sebagai penghubung untuk menunjang segala aktivitas, peluang perseroan untuk terus tumbuh positif semakin terbuka lebar di masa depan.
"Perekonomian sebuah negara tidak akan bisa bertumbuh tanpa adanya sistem transportasi yang baik untuk mobilisasi orang dan barang. Maka dari itu, kami terus tingkatkan kualitas pelayanan," ucap Soerbakti di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (15/4/2014).
Dalam paparan sebelumnya, perseroan berencana melepaskan sebanyak 150 juta lembar sahamnya atau setara dengan 42,86 persen dari total modal ditempatkan dan disetor. Dengan demikian, nilai IPO ini mencapai Rp135 miliar.
Dana dari IPO ini akan digunakan untuk pengembangan investasi baru armada bus AKAP, APTB dan BKTB serta rekondisi bus lama dengan porsi sampai 81 persen, sekitar 16 persen untuk fasilitas infrastruktur depo dan workshop Busway TransJakarta di Ceger, Jakarta Timur dan sisanya 3 persen untuk modal kerja.
Bersamaan dengan IPO ini, perseroan juga menerbitkan 30 juta lembar waran seri I. Waran ini akan diberikan kepada setiap pemegang saham yang namanya tercatat di DPS dengan rasio tiap lima saham akan mendapat satu waran. Perseroan juga mengalokasikan saham kepada 252 karyawan sebanyak 6,245 saham secara cuma-cuma sebagai wujud penghargaan perseroan kepada karyawan sekaligus untuk memotivasi karyawan agar meningkatkan kinerjanya masing-masing.
Harga pelaksanaan dari waran ini adalah Rp950. Waran ini dapat dieksekusi pada periode pelaksanaan waran selama 54 bulan, yakni mulai tanggal 14 Oktober 2014 sampai 13 April 2009. Adapun, sebagai penjamin pelaksana efek adalah PT Valbury Asia Securities.
(rna)