Aceh butuh investasi tanpa penguasaan lahan

Selasa, 15 April 2014 - 14:33 WIB
Aceh butuh investasi tanpa penguasaan lahan
Aceh butuh investasi tanpa penguasaan lahan
A A A
Sindonews.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Sekjen Kementan) Hari Priyono mengungkapkan, bahwa Nangroe Aceh Darussalam (NAD) memiliki potensi besar untuk perkebunan kelapa sawit.

Namun, kota yang dijuluki serambi Mekah ini masih dihantui konflik lahan. Pasalnya, investor yang datang bermaksud ingin menguasai lahan pertanian yang ada di sana.

"Potensi di Aceh itu perkebunan kelapa sawit, namun yang masih sangat ditakutkan itu konflik lahan. Investasi masuk ingin menguasai lahan petani. Yang dibutuhkan dalam pertanian itu komoditi, bukan menguasai lahan," ungkap dia dalam acara The Aceh Business Forum, di Four Seasons Hotel, Jakarta, Selasa (15/4/2014).

Menurutnya, yang harus dilakukan adalah mempertemukan antara investor dengan petani untuk bekerja sama guna mendapatkan keuntungan bersama.

"Investasi tanpa menguasai tanah rakyat, kalau sepakat yang kita butuhkan itu komoditinya. Ini yang harus kita masukkan. Konsep kemitraan yang kita sampaikan, investasi di lapangan susah karena tidak ada kepastian pada petani," kata dia.

Sekedar informasi, secara umum aspek penggunaan lahan di Aceh antara lain untuk perkampungan 125.44 hektare, industri 3.928 ha, pertambangan 206.049 ha, persawahan 314.998 ha, pertanian tanah kering semusim 139.053 ha, kebun 305.709 ha, perkebunan 1.001.263 ha, padang 231.055 ha, hutan 2.290.874, perairan darat 206.738 ha, tanah terbuka 44.418 ha, dan lainnya 807.562 ha.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6081 seconds (0.1#10.140)