Bedakan penipuan dan risiko investasi

Selasa, 15 April 2014 - 15:56 WIB
Bedakan penipuan dan risiko investasi
Bedakan penipuan dan risiko investasi
A A A
Sindonews.com - Direktur Pengembangan Bisnis Bursa Efek Indonesia (BEI) Friderica Widyasari Dewi mengajak masyarakat untuk lebih cermat dalam menempatkan dananya pada instrumen investasi yang ada.

Pasalnya, sudah menjadi rahasia umum bahwa banyaknya penipuan investasi yang belakangan terus menyebabkan kerugian bagi masyarakat.

Namun demikian, Friederica menegaskan bahwa penipuan investasi bukanlah risiko investasi. "Harus dibedakan risiko investasi dan penipuan investasi," tagas Friederica di Hotel Le Meridien, Jakarta, Selasa (15/4/2014).

Friederica mengumpamakan, risiko investasi sebagai sebuah kecelakaan yang terjadi saat seseorang mengendarai kendaraan bermotor padahal seluruh aturan yang ada sudah dipenuhi.

Berbeda bila orang melakukan kebut-kebutan ikut balapan liar lalu mengalami kecelakaan. Maskipun sama-sama celaka, namun pada kondisi kedua bukanlah merupakan risiko melainkan sebuah kerugian yang pasti terjadi.

"Kalo ngebut lalu jatuh, ya itu wajar. Bukan risiko namanya, tapi memang dia cari perkara sendiri," tegasnya.

Untuk itu, perlu dicermati dengan seksama, bagaimana ciri-ciri instrumen investasi yang rawan penipuan. "Investasi ini bentuknya bisa macam-macam. Bisa koperasi dan sebagainya. Tapi yang bodong biasanya menawarkan imbal hasil yang sangat besar. Investasi yang menawarkan income yang sangat tinggi, biasanya hanya akan terima satu bulan hingga tiga bulan. Setelah itu uangnya hilang. Makanya jangan mudah tergiur dengan iming-iming imbal hasil yang besar," tandasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7194 seconds (0.1#10.140)