Tol BRR IIA siap beroperasi bulan depan
A
A
A
Sindonews.com - PT Wijaya Karya TBK (WIKA) selaku pengembang proyek jalan tol Bogor Ring Road (BRR) mengakui, penyelesaian pembangunan tidak sesuai jadwal yang ditargetkan, karena beberapa faktor.
Dalam rencana kerja yang disepakati antara PT Marga Sarana Jabar (MSJ) pengelola tol BRR, proyek kelanjutan tol seksi I ini memakan waktu 510 hari kalender atau harus selesai Maret.
"Ya, saat ini masih dalam proses penyelesaian sudah hampir 100 persen. Tapi kita akui molor dua bulanan, dari rencana awal," kata Kepala Divisi Sipil dan Umum WIKA Iskandar Purba, Selasa (15/4/2014).
Menurutnya, keterlambatan itu dikarenakan beberapa hal, diantaranya terkendala dalam proses perizinan melintasi jalur rel kereta. "Pengurusan izinnya dari PT KAI cukup lama. Kemudian di kawasan keluar tol Kedungbadak, pembebasan lahannya sempat terhambat dan disekitar lokasi tersebut harus dilakukan banyak pengecoran," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT MSJ M Zahir Siregar mengatakan, dalam proses pembangunan tol yang bertujuan mengurai kemacetan di pusat Kota Bogor banyak menemukan kendala. Sehingga penyelesaiannya agak sedikit terlambat.
"Kendala yang paling utama adalah lamanya proses perizinan pembangunan di atas perlintasan rel dari PT KAI. Nah di situ pembangunan sempat tertunda sedikit. Karena kebetulan ada peralatan atau kabel aliran atas milik PT KAI yang harus direlokasi," katanya saat meninjau proses penyelesaian pembangunan tol BRR di kawasan Kedungbadak, Tanah Sareal, Kota Bogor.
Selain itu, kata dia, saat melakukan pengerjaan melintasi jalur kereta, pihaknya hanya memiliki waktu sedikit. Karena trafik atau lalu lintas kereta dari Bogor ke Jakarta maupun sebaliknya cukup padat.
"Kami hanya diberi izin pengerjaan tol layang menyeberangi jalur kereta hanya tiga jam. Itu pun pada malam hari, selama kereta tidak ada yang melintas," pungkasnya.
Dalam rencana kerja yang disepakati antara PT Marga Sarana Jabar (MSJ) pengelola tol BRR, proyek kelanjutan tol seksi I ini memakan waktu 510 hari kalender atau harus selesai Maret.
"Ya, saat ini masih dalam proses penyelesaian sudah hampir 100 persen. Tapi kita akui molor dua bulanan, dari rencana awal," kata Kepala Divisi Sipil dan Umum WIKA Iskandar Purba, Selasa (15/4/2014).
Menurutnya, keterlambatan itu dikarenakan beberapa hal, diantaranya terkendala dalam proses perizinan melintasi jalur rel kereta. "Pengurusan izinnya dari PT KAI cukup lama. Kemudian di kawasan keluar tol Kedungbadak, pembebasan lahannya sempat terhambat dan disekitar lokasi tersebut harus dilakukan banyak pengecoran," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT MSJ M Zahir Siregar mengatakan, dalam proses pembangunan tol yang bertujuan mengurai kemacetan di pusat Kota Bogor banyak menemukan kendala. Sehingga penyelesaiannya agak sedikit terlambat.
"Kendala yang paling utama adalah lamanya proses perizinan pembangunan di atas perlintasan rel dari PT KAI. Nah di situ pembangunan sempat tertunda sedikit. Karena kebetulan ada peralatan atau kabel aliran atas milik PT KAI yang harus direlokasi," katanya saat meninjau proses penyelesaian pembangunan tol BRR di kawasan Kedungbadak, Tanah Sareal, Kota Bogor.
Selain itu, kata dia, saat melakukan pengerjaan melintasi jalur kereta, pihaknya hanya memiliki waktu sedikit. Karena trafik atau lalu lintas kereta dari Bogor ke Jakarta maupun sebaliknya cukup padat.
"Kami hanya diberi izin pengerjaan tol layang menyeberangi jalur kereta hanya tiga jam. Itu pun pada malam hari, selama kereta tidak ada yang melintas," pungkasnya.
(izz)