Hadapi AEC, Apindo dorong tenaga kerja berkualitas
A
A
A
Sindonews.com - Menjelang diberlakukannya ASEAN Economic Community (AEC) 2015, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) terus berupaya mendorong peningkatan tenaga kerja berkualitas di Indonesia. Hal ini untuk membendung tenaga kerja dari luar negeri yang akan masuk ke Indonesia.
"Kami ingin meyakini kondisi politik apapun, pengusaha akan tetap harmonis. Dari wilayah, kabupaten, kota atau lewat Apindo atau apapun kami ingin mengajak pekerja untuk menunjukkan produktivitas kita," ungkap Business Development Director Apindo Training Center, Aditya Warman di Jakarta, Rabu (16/4/2014).
Menurutnya, jika tidak menyiapkan sumber daya manusia (SDM), makan akan mudah dipecah oleh situasi yang tidak menguntungkan. Asosiasi, kata dia, harus fokus untuk bekerja atas nama Indonesia dibanding mementingkan kepentingan kelompok sendiri.
"Seberapa kuat kita membendung pekerja asing di AEC. Kita mencoba mengukur risiko dan harus menjadikan risiko itu jadi sisi positifnya. Apindo ingin objektif dan fair berdasarkan riset," tuturnya.
Sementara, Ketua Bidang Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Apindo, Soebronto Laras mengatakan, masih banyak tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja secara semrawut. Hal ini menjadi masalah yang tidak pernah selesai di Indonesia. Padahal, jika mereka lebih berkualitas akan bagus.
"Terus terang kita juga butuh yang namanya financial people, dan sekarang itu kita masih datangkan dari Filipina. Karena mereka siap pakai, kemampuannya jauh di atas kita. Ini yang musti kita jaga di tahun depan," pungkas dia.
"Kami ingin meyakini kondisi politik apapun, pengusaha akan tetap harmonis. Dari wilayah, kabupaten, kota atau lewat Apindo atau apapun kami ingin mengajak pekerja untuk menunjukkan produktivitas kita," ungkap Business Development Director Apindo Training Center, Aditya Warman di Jakarta, Rabu (16/4/2014).
Menurutnya, jika tidak menyiapkan sumber daya manusia (SDM), makan akan mudah dipecah oleh situasi yang tidak menguntungkan. Asosiasi, kata dia, harus fokus untuk bekerja atas nama Indonesia dibanding mementingkan kepentingan kelompok sendiri.
"Seberapa kuat kita membendung pekerja asing di AEC. Kita mencoba mengukur risiko dan harus menjadikan risiko itu jadi sisi positifnya. Apindo ingin objektif dan fair berdasarkan riset," tuturnya.
Sementara, Ketua Bidang Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Apindo, Soebronto Laras mengatakan, masih banyak tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja secara semrawut. Hal ini menjadi masalah yang tidak pernah selesai di Indonesia. Padahal, jika mereka lebih berkualitas akan bagus.
"Terus terang kita juga butuh yang namanya financial people, dan sekarang itu kita masih datangkan dari Filipina. Karena mereka siap pakai, kemampuannya jauh di atas kita. Ini yang musti kita jaga di tahun depan," pungkas dia.
(izz)