Volume beli diharapkan bikin IHSG menguat

Senin, 21 April 2014 - 08:30 WIB
Volume beli diharapkan bikin IHSG menguat
Volume beli diharapkan bikin IHSG menguat
A A A
Sindonews.com - Kepal Riset Trust Securities Reza Priyambada memperkirakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan berada pada rentang support 4.879-4.888 dan resisten 4.910-4.917.

IHSG membentuk pola doji star di atas middle bollinger band (MBB). MACD masih bergerak landai dengan histogram negatif yang memendek. RSI, Stochastic, dan William’s %R mencoba bertahan dalam tren kenaikannya.

Meski laju IHSG masih mampu bertahan di kisaran target resisten 4.882-4.896 dan utang gap 4.829-4.906 telah lunas, namun terbatasnya pergerakan IHSG membuat rawan pembalikan arah jika sentimen yang ada kurang mendukung.

"Diharapkan volume beli masih dapat mempertahankan IHSG di zona hijau meski tipis," kata Reza, Senin (21/4/2014).

Menilik perdagangan terakhir pekan lalu, meski bergerak cenderung sideways dalam intraday perdagangan seiring dengan masih adanya aksi jual pelaku pasar jelang libur panjang, namun karena dapat diimbangi dengan aksi beli pada saham-saham perkebunan, manufaktur dan lainnya membuat IHSG masih dapat bertahan di zona hijaunya.

Menurut Reza, laju positifnya ini turut didukung sikap pelaku pasar yang berekspektasi kinerja kuartal I/2014 akan lebih baik. Masih adanya aksi beli asing yang diiringi dengan kembali menguatnya nilai tukar rupiah membuat laju IHSG turut mendapat sentimen positif.

Sepanjang perdagangan akhir pekan lalu, IHSG menyentuh level tertinggi 4.816,58 di akhir sesi 2 dan menyentuh level terendah 4.721,60 di awal sesi 1 dan berakhir di level 4.816,58.

Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.

Dari luar negeri, rendahnya nilai investasi saham dan obligasi di Jepang dan diikuti penurunan FDI di China memberikan sentimen negatif pada laju bursa saham Asia (17/4/2014), sehingga menutupi imbas positif dari menghijaunya laju bursa saham AS.

Adanya aksi jual pada saham-saham produsen energi dan keuangan setelah pelaku pasar mendapatkan rumor stimulus yang akan dikucurkan pemerintah Tiongkok tidak akan besar turut menambah sentimen negatif.

Namun, jelang akhir pekan variatif cenderung menguat seiring turunnya yen, ekspektasi meredanya ketegangan di Ukraina, perkiraan akan membaiknya kinerja emiten kuartal I/2014 dan rilis rendahnya indeks harga rumah di Tiongkok.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4936 seconds (0.1#10.140)