DPK BTN kuartal I Rp102 T

Rabu, 30 April 2014 - 14:36 WIB
DPK BTN kuartal I Rp102...
DPK BTN kuartal I Rp102 T
A A A
Sindonews.com - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) berhasil mencatat peningkatan dana pihak ketiga (DPK) pada kuartal I/2014 dalam bentuk deposito, giro maupun tabungan sebesar Rp102,3 triliun, atau tumbuh 17,44 persen dari periode sama tahun lalu.

Pertumbuhan DPK ini membuktikan bahwa di tengah kondisi likuiditas dana yang ketat, Bank BTN masih dapat meningkatkan dana pihak ketiganya lebih tinggi dari pertumbuhan industri yang berkisar 12,36 persen (Februari 2014).

Pertumbuhan dana pihak ketiga ini juga mengakibatkan penurunan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank BTN dibandingkan posisi 31 Desember 2013. LDR Bank BTN pada triwulan I/2014 mencapai 100,53 persen.

Namun, kondisi likuiditas Bank BTN tetap terjaga dengan baik. Perhitungan LDR tersebut belum memperhitungkan sumber pendanaan lainnya yang dimiliki perseroan. Misalnya obligasi, penempatan dari bank lain, surat berharga, Repo, dan pinjaman.

"Bila sumber pendanaan tersebut diperhitungkan, maka Loan to Funding ratio (LFR) Bank BTN pada triwulan I/2014 sebesar 85,23 persen," ujar Direktur Utama Bank BTN Maryono dalam rilisnya, Rabu (30/4/2014).

Menurutnya, perseroan akan terus memperkuat struktur pendanaan melalui penerbitan obligasi dan program sekuritisasi aset, dengan tetap mempertimbangkan kondisi pasar serta situasi makro ekonomi.

Penerbitan obligasi dan sekuritisasi aset ini juga merupakan salah satu inisiatif Bank BTN untuk memperbaiki profil maturity antara kredit dan dana.

Sampai saat ini, perseroan memiliki outstanding obligasi sebesar Rp8,85 triliun dan outstanding sekuritisasi aset sebesar Rp3,95 triliun. Perseroan juga tengah mempersiapkan penerbitan obligasi yang ke-18 dengan nama Obligasi Berkelanjutan II tahun 2014 sebesar Rp2 triliun, dengan peringkat AAid.

Bank BTN juga akan melakukan program sekurititasi asset sebesar Rp2 triliun melalui skema KIK-EBA yang direncanakan pada triwulan III/2014. Dengan transaksi ini, Bank BTN akan memperoleh dana segar dari pasar modal dan sekaligus meningkatkan kapasitas untuk pembiayaan perumahan tanpa terkendala CAR.

Sampai 31 Maret 2014, likuiditas Bank BTN dikelola secara baik dan kuat yang tercermin dari posisi secondary reserve dalam bentuk penempatan pada Bank Indonesia sebesar Rp12 triliun, serta posisi Surat Berharga Pemerintah sebesar Rp8 triliun.

Melihat kondisi tersebut, likuiditas Bank BTN untuk menyalurkan kredit dalam posisi yang sangat sehat dan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

"Kami akan meningkatkan DPK dengan menyediakan berbagai varian jasa dan produk simpanan, memperluas fasilitas kartu debit, serta layanan wealth management kepada nasabah. Berbagai opsi sumber pendanaan lainnya akan kami laksanakan dengan berbagai pertimbangan bisnis yang matang," tutur dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1049 seconds (0.1#10.140)