Rayakan May Day, buruh rogoh kocek Rp4 M
A
A
A
Sindonews.com - Hari Buruh Internasional (May Day) yang diperingati setiap 1 Mei, para buruh di Indonesia harus merogoh kocek cukup dalam.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea mengungkapkan, dana yang dibutuhkan untuk aksi May Day besok, sekitar Rp4 miliar, yang digunakan untuk keperluan akomodasi dan konsumsi ratusan ribu buruh yang berunjuk rasa.
"Kita sebagai serikat buruh tidak berhitung-hitung besok akan habis berapa. Tentunya teman-teman bisa hitung sendiri, besok akan dikerahkan ratusan ribu buruh, tentunya butuh transportasi dan itu dibiayai oleh masing-masing unit kerja. Angkanya sudah bisa diprediksi. Untuk satu bis saja butuh Rp2 juta," ungkap dia di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (30/4/2014).
Dana tersebut dikeluarkan oleh masing-masing unit kerja yang diambil dari 1 persen gaji para buruh. Namun, dia mengatakan, intinya adalah semangat juang dari para buruh tidak akan pernah padam. Masih ada yang harus diperjuangkan, salah satunya permasalahan outsourcing yang tidak ada habisnya.
"Walaupun besok libur, tapi semangat juang tidak akan pernah padam. Artinya masih banyak yang kita perjuangkan, outsourcing yang pertama. Kemudian masih ada pelanggaran yang malah dilakukan BUMN. Jadi BUMN ini banyak melanggar, ada 10-15 tahun karyawan masih tetap outsourcing. Itu sangat melanggar," tutur Andi.
Selain itu, juga tentu tuntutan upah layak serta jaminan sosial. Union busting juga menjadi salah satu tuntutannya. Di mana, para aktivis buruh diminta diberikan keleluasaan untuk memperjuangkan haknya.
"Semangat buruh bukan hanya dari Jabotabek, akan ada perwakilan dari Lampung, Medan, dan Sulawesi yang hadir besok untuk memperjuangkan haknya," ujarnya.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea mengungkapkan, dana yang dibutuhkan untuk aksi May Day besok, sekitar Rp4 miliar, yang digunakan untuk keperluan akomodasi dan konsumsi ratusan ribu buruh yang berunjuk rasa.
"Kita sebagai serikat buruh tidak berhitung-hitung besok akan habis berapa. Tentunya teman-teman bisa hitung sendiri, besok akan dikerahkan ratusan ribu buruh, tentunya butuh transportasi dan itu dibiayai oleh masing-masing unit kerja. Angkanya sudah bisa diprediksi. Untuk satu bis saja butuh Rp2 juta," ungkap dia di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (30/4/2014).
Dana tersebut dikeluarkan oleh masing-masing unit kerja yang diambil dari 1 persen gaji para buruh. Namun, dia mengatakan, intinya adalah semangat juang dari para buruh tidak akan pernah padam. Masih ada yang harus diperjuangkan, salah satunya permasalahan outsourcing yang tidak ada habisnya.
"Walaupun besok libur, tapi semangat juang tidak akan pernah padam. Artinya masih banyak yang kita perjuangkan, outsourcing yang pertama. Kemudian masih ada pelanggaran yang malah dilakukan BUMN. Jadi BUMN ini banyak melanggar, ada 10-15 tahun karyawan masih tetap outsourcing. Itu sangat melanggar," tutur Andi.
Selain itu, juga tentu tuntutan upah layak serta jaminan sosial. Union busting juga menjadi salah satu tuntutannya. Di mana, para aktivis buruh diminta diberikan keleluasaan untuk memperjuangkan haknya.
"Semangat buruh bukan hanya dari Jabotabek, akan ada perwakilan dari Lampung, Medan, dan Sulawesi yang hadir besok untuk memperjuangkan haknya," ujarnya.
(izz)