Apindo Jateng imbau buruh adakan kegiatan produktif
A
A
A
Sindonews.com - Kalangan pengusaha berharap para karyawan memanfaatkan dengan baik momen hari buruh untuk melakukan kegiatan-kegiatan bermafaat.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng, Frans Kongi mengatakan, dengan diberlakukannya hari libur nasional pada hari buruh 1 Mei, para pekerja harus bersyukur, dan mengadakan kegiatan produktif, tidak hanya demo menutut gaji.
Menurutnya, kalau para pekerja hanya menuntut gaji tidak akan ada manfaatnya. Karena, persolan upah atau gaji sudah ada aturan pemerintah dan disesuaikan dengan kemampuan perusahaan. "Sebaiknya momentum hari buruh dimanfaatkan dengan melakukan kegiatan produktif yang baik tidak setiap hari buruh malah demo," katanya, Rabu (30/4/2014).
Salah satu kegiatan positif yang bisa dilakukan buruh melalui kegiatan olah raga bersama dan bazaar yang diprakarsai Pemprov Jateng dan Tripartit, di Komplek Gubernuran dan Jalan Pahlawan, yang dilakukan besok.
"Besok kita ada kegiatan olah raga bersama dengan para buruh dan Pak Gubernur di halaman Gubernur. Kami sudah mengimbau seluruh karyawan untuk memanfaatkan kegiatan tersebut, selain untuk mengisi hari libur juga untuk menjalin keakraban antar pekerja dan pengusaha," tuturnya.
Dia mengatakan, meski hari buruh merupakan hari libur nasional, namun tidak menutup kemungkinan masih ada pabrik yang beroperasi. Namun, dia menjamin pabrik yang tetap beroperasi sudah melakukan pembicaraan dengan seluruh karyawan. Selain itu, para karyawan juga mendapatkan gaji dobel.
"Kan ada pabrik yang harus kejar target yang tidak bisa menghentikan produksi, dan mereka terpaksa tetap beroperasi dengan harus membayar dobel," kata dia.
Frans juga berharap, di momen hari buruh ini para pekerja memanfaatkannya untuk mempersiapkan diri menghadapi ASEAN Free Trade Area (AFTA). Di mana, dimungkinkan tenaga-tenaga ahli dari negara-negara ASEAN yang masuk ke Indonesia.
"Perkerja kita itu bukan orang bodoh, mereka orang cerdas dan bisa bersaing dengan pekerja dari luar negeri. Untuk menghadapi AFTA yang dibutuhkan hanya perlu meningkatkan kedisiplinan dan etos kerja," tagasnya.
Sementara, Perwakilan Anggota Tripartit Jawa Tengah, Dedi Mulyadi Ally mengatakan mengaku sangat mendukung pelaksanaan Hari Buruh Nasional. Namun, pihaknya berharap hari libur ini dimanfaatkan dengan positif, tidak dengan aksi-aksi yang tak terarah.
"Dalam memperingati Hari Buruh Nasional ini, kami mengimbau kepada para buruh untuk bisa menyikapi momentum ini dengan bijak," ujar Dedi yang juga menjabat sebagai GM PT Sandang Asia Maju Abadi (SAMA) ini.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng, Frans Kongi mengatakan, dengan diberlakukannya hari libur nasional pada hari buruh 1 Mei, para pekerja harus bersyukur, dan mengadakan kegiatan produktif, tidak hanya demo menutut gaji.
Menurutnya, kalau para pekerja hanya menuntut gaji tidak akan ada manfaatnya. Karena, persolan upah atau gaji sudah ada aturan pemerintah dan disesuaikan dengan kemampuan perusahaan. "Sebaiknya momentum hari buruh dimanfaatkan dengan melakukan kegiatan produktif yang baik tidak setiap hari buruh malah demo," katanya, Rabu (30/4/2014).
Salah satu kegiatan positif yang bisa dilakukan buruh melalui kegiatan olah raga bersama dan bazaar yang diprakarsai Pemprov Jateng dan Tripartit, di Komplek Gubernuran dan Jalan Pahlawan, yang dilakukan besok.
"Besok kita ada kegiatan olah raga bersama dengan para buruh dan Pak Gubernur di halaman Gubernur. Kami sudah mengimbau seluruh karyawan untuk memanfaatkan kegiatan tersebut, selain untuk mengisi hari libur juga untuk menjalin keakraban antar pekerja dan pengusaha," tuturnya.
Dia mengatakan, meski hari buruh merupakan hari libur nasional, namun tidak menutup kemungkinan masih ada pabrik yang beroperasi. Namun, dia menjamin pabrik yang tetap beroperasi sudah melakukan pembicaraan dengan seluruh karyawan. Selain itu, para karyawan juga mendapatkan gaji dobel.
"Kan ada pabrik yang harus kejar target yang tidak bisa menghentikan produksi, dan mereka terpaksa tetap beroperasi dengan harus membayar dobel," kata dia.
Frans juga berharap, di momen hari buruh ini para pekerja memanfaatkannya untuk mempersiapkan diri menghadapi ASEAN Free Trade Area (AFTA). Di mana, dimungkinkan tenaga-tenaga ahli dari negara-negara ASEAN yang masuk ke Indonesia.
"Perkerja kita itu bukan orang bodoh, mereka orang cerdas dan bisa bersaing dengan pekerja dari luar negeri. Untuk menghadapi AFTA yang dibutuhkan hanya perlu meningkatkan kedisiplinan dan etos kerja," tagasnya.
Sementara, Perwakilan Anggota Tripartit Jawa Tengah, Dedi Mulyadi Ally mengatakan mengaku sangat mendukung pelaksanaan Hari Buruh Nasional. Namun, pihaknya berharap hari libur ini dimanfaatkan dengan positif, tidak dengan aksi-aksi yang tak terarah.
"Dalam memperingati Hari Buruh Nasional ini, kami mengimbau kepada para buruh untuk bisa menyikapi momentum ini dengan bijak," ujar Dedi yang juga menjabat sebagai GM PT Sandang Asia Maju Abadi (SAMA) ini.
(izz)