Harga minyak di Asia anjlok terpengaruh ekonomi AS
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan Asia hari ini turun karena ekonomi AS pada kuartal pertama (Q1) tahun ini hampir tidak tumbuh. Sementara stok minyak mentah AS naik, menunjukkan melemahnya permintaan.
Minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni pada siang tergelincir enam sen menjadi USD99,68 per barel. Kemudian pada pukul 15.30 WIB harga kembali menyusut di kisaran USD99,55 per barel.
Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Juni, turun empat sen menjadi USD108,03 per barel. Dilanjutkan penurunan menjadi 107,77 per barel.
Perkiraan pertumbuhan pemerintah AS pada kuartal Januari-Maret, datang jauh lebih rendah dari yang diperkirakan, di laju tahunan 0,1 persen, menunjukkan cuaca musim dingin ekstrem hampir membekukan kegiatan ekonomi.
Di sisi lain, Departemen Energi AS melaporkan stok mingguan minyak mentah Amerika naik 1,7 juta barel menjadi 339.400.000 barel, level tertinggi mingguan sejak 1982.
"Ini bukan hal baru tetapi alasan langsung terbesar (untuk harga yang lebih rendah) bahwa stok minyak mentah AS telah meningkat," ujar Ken Hasegawa, manajer desk energi broker Newedge, Jepang.
Tekanan ke bawah pada harga juga datang dari kembalinya ekspor minyak di terminal utama pelabuhan Zueitina, Libya, yang telah diblokir pemberontak selama berbulan-bulan.
Minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni pada siang tergelincir enam sen menjadi USD99,68 per barel. Kemudian pada pukul 15.30 WIB harga kembali menyusut di kisaran USD99,55 per barel.
Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Juni, turun empat sen menjadi USD108,03 per barel. Dilanjutkan penurunan menjadi 107,77 per barel.
Perkiraan pertumbuhan pemerintah AS pada kuartal Januari-Maret, datang jauh lebih rendah dari yang diperkirakan, di laju tahunan 0,1 persen, menunjukkan cuaca musim dingin ekstrem hampir membekukan kegiatan ekonomi.
Di sisi lain, Departemen Energi AS melaporkan stok mingguan minyak mentah Amerika naik 1,7 juta barel menjadi 339.400.000 barel, level tertinggi mingguan sejak 1982.
"Ini bukan hal baru tetapi alasan langsung terbesar (untuk harga yang lebih rendah) bahwa stok minyak mentah AS telah meningkat," ujar Ken Hasegawa, manajer desk energi broker Newedge, Jepang.
Tekanan ke bawah pada harga juga datang dari kembalinya ekspor minyak di terminal utama pelabuhan Zueitina, Libya, yang telah diblokir pemberontak selama berbulan-bulan.
(dmd)