Ekspor mineral tak ganggu kinerja perdagangan

Jum'at, 02 Mei 2014 - 15:05 WIB
Ekspor mineral tak ganggu...
Ekspor mineral tak ganggu kinerja perdagangan
A A A
Sindonews.com - Masalah persetujuan untuk ekspor mineral masih terus berlanjut hingga saat ini. Kondisi ini dikhawatirkan akan mengganggu kinerja perdagangan Indonesia.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anny Ratnawati meyakini bahwa kondisi tersebut tidak akan mengganggu kinerja perdagangan dalam negeri, karena adanya peraturan larangan eskpor mineral.

"Saya rasa ini tidak akan mengganggu kinerja perdagangan Indonesia. Ini dikarenakan kita dan pemerintah sudah memberlakukan mengenai larangan ekpor mineral. Alasannya karena kita ingin mengembangkan industri hilirnya di domestik," jelas dia di Gedung Kementrian Keuangan, Jumat (2/5/2014).

Dengan berkembanganya industri hilir mineral di Indonesia, maka Indonesia akan terpenuhi kebutuhan di sektor mineral. Bahkan, bisa menaikkan surplus perdagangan, mengingat neraca perdagangan mengalami surplus di sektor migas karena impornya juga mampu ditekan.

Menurutnya, ini menandakan bahwa Indonesia memiliki cadangan migas yang cukup baik di domestik. Migas bisa dikontrol dengan sangat baik hingga pada level yang seharusnya.

Selain itu, pihaknya juga sudah bekerja sama dengan Kementerian ESDM, untuk melakukan penghematan volume dengan menjaga agar volume bisa lebih rendah dari 48 juta kilo liter.

"Kalau bisa diangka 46 juta kilo liter dan ini sedang dipersiapkan kebijakannya untuk penghematan dari segi volume subsidi BBM," katanya.

Mineral dan BBM tentunya akan menjadi kabar baik dalam neraca perdagangan Indonesia bila dapat terus diolah dan diawasi dengan baik.

"Saya pikir ini kabar baik. Karena suatu saat nanti, kedepannya nilai tambah harus ada di taraf domestik, karena nilai terbesar dari mineral itu pada nilai tambahnya. Dan itu harus dinikmati di industri domestik karena bisa mengembangkan industri-industri lain turunan dari penggunaan mineral yang sifatnya masih bahan mentah," terangnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0979 seconds (0.1#10.140)