BPS masih kaji dampak kenaikan TDL terhadap inflasi

Jum'at, 02 Mei 2014 - 16:36 WIB
BPS masih kaji dampak...
BPS masih kaji dampak kenaikan TDL terhadap inflasi
A A A
Sindonews.com - Pemerintah telah menetapkan tanggal 1 Mei 2014, Tarif Dasar Listrik (TDL) untuk industri akan naik. Menanggapi hal itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mengaku masih mengkaji dampak kenaikan tersebut terhadap tren inflasi di Indonesia.

"Kita harus lihat porsinya sebagai cost di dalam usaha terhadap TDL itu kan tidak besar, karena yang besar itu di manufaktur itu masih ke biaya upah gaji dan bahan baku penolong. Seberapa besar kita sedang mengkaji," terang Kepala BPS, Suryamin di Gedung BPS, Jakarta, Jumat (2/5/2014).

Dia menjelaskan, setidaknya terdapat dua dampak yang akan terjadi setelah TDL tersebut dinaikkan. Dampak tidak langsungnya terhadap rumah tangga kalangan menengah ke atas, sedangkan dampak yang langsung terhadap pelaku usaha.

"Dampak secara total tergantung komoditinya, ada komoditi yang masih memproses produksi dengan tidak menggunakan listrik. Barang-barang pertanian dan perkebunan tapi bagaimana pemerintah dan pelaku usaha bisnis itu punya hitung-hitungan terhadap kenaikan TDL itu," tandas dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, melalui Peraturan Menteri ESDM No 9/2014 tentang Tarif Tenaga Listrik yang disediakan oleh PT PLN (Persero) menyatakan akan menyesuaikan TDL bagi pelanggan industri I3 dengan daya di atas 200 kilovolt amper (kVA), yang berbentuk perusahaan terbuka dan I4 dengan daya di atas 30 ribu kVA.

Penyesuaian tarif listrik ini dilaksanakan setiap bulan berdasarkan faktor yang mempengaruhi penyesuaian tersebut.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6245 seconds (0.1#10.140)