Harga minyak Brent dan WTI naik
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak mentah Brent North Sea naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari, karena adanya kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan di Ukraina akan mengganggu pasokan global.
Seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (3/5/2014), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) yang naik setelah pengusaha Amerika Serika (AS) didorong kenaikan gaji. Harga minyak Brent menguat 0,8 persen.
Ukraina mengirim kendaraan lapis baja dan artileri untuk merebut kembali Slovyansk, kubu pasukan pro-separatis menentang permintaan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menarik kembali pasukan dengan tentara Rusia berkumpul di seberang perbatasan.
Minyak WTI mengurangi kerugian mingguan karena tingkat pengangguran turun menjadi 6,3 persen pada April, terendah sejak September 2008.
"Ukraina terlibat dalam militer besar dan Brent mengalami nilai yang lebih besar karena pengaruh geopolitik Ukraina. Jumlah pengangguran ditafsirkan secara positif untuk peningkatan permintaan minyak," kata Tom Finlon selaku Direktur Jupiter, Florida berbasis Energi Analytics Group LLC.
Brent untuk pengiriman Juni naik 83 sen menjadi USD108,59 per barel. Semua volume futures sebesar 4,9 persen di atas rata-rata 100 hari. Harga menurun 0,9 persen sejak 25 April, penurunan mingguan pertama sejak 4 April.
Sementara, WTI untuk pengiriman Juni juga naik 34 sen atau 0,3 persen menjadi USD99,76 per barel di New York Mercantile Exchange. Semua volume berjangka yang diperdagangkan adalah 12 persen di bawah rata-rata 100 hari. Harga turun 0,8 persen minggu ini.
Seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (3/5/2014), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) yang naik setelah pengusaha Amerika Serika (AS) didorong kenaikan gaji. Harga minyak Brent menguat 0,8 persen.
Ukraina mengirim kendaraan lapis baja dan artileri untuk merebut kembali Slovyansk, kubu pasukan pro-separatis menentang permintaan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menarik kembali pasukan dengan tentara Rusia berkumpul di seberang perbatasan.
Minyak WTI mengurangi kerugian mingguan karena tingkat pengangguran turun menjadi 6,3 persen pada April, terendah sejak September 2008.
"Ukraina terlibat dalam militer besar dan Brent mengalami nilai yang lebih besar karena pengaruh geopolitik Ukraina. Jumlah pengangguran ditafsirkan secara positif untuk peningkatan permintaan minyak," kata Tom Finlon selaku Direktur Jupiter, Florida berbasis Energi Analytics Group LLC.
Brent untuk pengiriman Juni naik 83 sen menjadi USD108,59 per barel. Semua volume futures sebesar 4,9 persen di atas rata-rata 100 hari. Harga menurun 0,9 persen sejak 25 April, penurunan mingguan pertama sejak 4 April.
Sementara, WTI untuk pengiriman Juni juga naik 34 sen atau 0,3 persen menjadi USD99,76 per barel di New York Mercantile Exchange. Semua volume berjangka yang diperdagangkan adalah 12 persen di bawah rata-rata 100 hari. Harga turun 0,8 persen minggu ini.
(izz)