IHSG sepekan ini terkoreksi 1,2%
A
A
A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan ini mengalami koreksi sebesar 58,88 poin atau 1,20 persen. Angka ini lebih rendah dibanding pekan sebelumnya, yang menguat 0,59 poin atau 0,01 persen.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, semua indeks utama mayoritas melemah, yang dipimpin indeks JII sebesar 2,56 persen, diikuti indeks ISSI turun 1,91 persen, indeks IDX30 susut 1,79 persen dan indeks utama lainnya.
"Sementara indeks sektoral bergerak variatif, dimana penguatan hanya terjadi pada indeks perkebunan yang naik 1,39 persen dan konsumer yang menguat 1,14 persen," kata dia, Minggu (4/5/2014).
Sementara pelemahan dipimpin indeks aneka industri, yang tergerus 4,51persen, industri dasar anjlok 4,27 persen, pertambangan tergelincir 1,98 persen dan sektoral lainnya yang turut melemah.
Dia menjelaskan, IHSG gagal bertahan di zna hijau pada pekan ini. Pelemahan IHSG yang cukup dalam di awal pekan memebuat IHSG sulit menguat.
"Apalagi setelah menikmati libur Hari Buruh Internasional dan kebetulan di akhir pekan, laju IHSG kembali melemah," ujar dia.
Bahkan rilis neraca perdagangan dan inflasi yang cukup positif serta laju rupiah yang terapresiasi tidak mampu mengangkat IHSG. Asing yang mulai kembali berjualan, dia menambahkan, memberikan tekanan besar bagi IHSG, sehingga IHSG tak sanggup bertahan di zona hijau.
Sepanjang pekan ini, asing tercatat nett sell sebesar Rp955,97 miliar atau jauh lebih rendah dari pekan sebelumnya senilai Rp1,80 triliun. Jika dihitung sejak awal tahun (YTD) maka sampai dengan pekan kemarin posisi asing tercatat nett sell Rp31,77 triliun, sedikit lebih rendah dari nett buy pekan sebelumnya senilai Rp32,73 triliun.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, semua indeks utama mayoritas melemah, yang dipimpin indeks JII sebesar 2,56 persen, diikuti indeks ISSI turun 1,91 persen, indeks IDX30 susut 1,79 persen dan indeks utama lainnya.
"Sementara indeks sektoral bergerak variatif, dimana penguatan hanya terjadi pada indeks perkebunan yang naik 1,39 persen dan konsumer yang menguat 1,14 persen," kata dia, Minggu (4/5/2014).
Sementara pelemahan dipimpin indeks aneka industri, yang tergerus 4,51persen, industri dasar anjlok 4,27 persen, pertambangan tergelincir 1,98 persen dan sektoral lainnya yang turut melemah.
Dia menjelaskan, IHSG gagal bertahan di zna hijau pada pekan ini. Pelemahan IHSG yang cukup dalam di awal pekan memebuat IHSG sulit menguat.
"Apalagi setelah menikmati libur Hari Buruh Internasional dan kebetulan di akhir pekan, laju IHSG kembali melemah," ujar dia.
Bahkan rilis neraca perdagangan dan inflasi yang cukup positif serta laju rupiah yang terapresiasi tidak mampu mengangkat IHSG. Asing yang mulai kembali berjualan, dia menambahkan, memberikan tekanan besar bagi IHSG, sehingga IHSG tak sanggup bertahan di zona hijau.
Sepanjang pekan ini, asing tercatat nett sell sebesar Rp955,97 miliar atau jauh lebih rendah dari pekan sebelumnya senilai Rp1,80 triliun. Jika dihitung sejak awal tahun (YTD) maka sampai dengan pekan kemarin posisi asing tercatat nett sell Rp31,77 triliun, sedikit lebih rendah dari nett buy pekan sebelumnya senilai Rp32,73 triliun.
(rna)