Hatta: Sektor industri telah bergeser keluar Jawa
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa menyampaikan update terbaru proyek MP3EI khusus di sektor riil. Realisasi hingga kuartal I/2014, telah mencapai Rp441 triliun.
"Di sini kita melihat bahwa telah terjadi porsi yang menyusut. Biasanyaa itu porsinya Jawa sekitar 70-an persen, sekarang hanya sedikit di atas 50 persen, selebihnya didorong ke arah keluar pulau Jawa," ungkapnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (8/5/2014).
Artinya, kata Hatta, dapat dipastikan pada masa ke depan dengan selesainya double track, jalan tol, maka investasi untuk infrastruktur akan terdorong keluar pulau Jawa dan porsinya akan sangat besar.
"Dari sektor rill, realisasi dari 2011-2014 itu besarnya mencapai angka Rp441,181 triliun, terdiri atas APBN-nya Rp563 miliar, BUMN Rp 67,621 triliun, dan swasta Rp294,018 triliun. Sedangkan untuk campurannya sebesar Rp78.979 triliun," paparnya.
Untuk sebarannya, Hatta menjelaskan, Sumatera sebesar Rp77,526 triliun, Jawa Rp78,634 triliun, Kalimantan Rp120,135 triliun, Sulawesi Rp47,377 triliun, Bali Nusa Tenggara Rp36,300 triliun, Papua Maluku Barat Rp81,209 triliun.
"Untuk sebaran projeknya sendiri, menunjukkan bahwa Jawa kecil sekali untuk sektor rill dibanding dengan semuanya, hanya Rp78 triliun dari total Rp441 triliun lebih. Ini menunjukkan bahwa sebaran industri kita yang kita dorong ke arah luar Jawa, tercapai. Dalam arti bahwa kita mendorong kawasan ekonomi khusus, cluster-cluster industri di luar Jawa, dengan paket-paket kebijakan dan insentif, berjalan dengan baik," tutupnya.
"Di sini kita melihat bahwa telah terjadi porsi yang menyusut. Biasanyaa itu porsinya Jawa sekitar 70-an persen, sekarang hanya sedikit di atas 50 persen, selebihnya didorong ke arah keluar pulau Jawa," ungkapnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (8/5/2014).
Artinya, kata Hatta, dapat dipastikan pada masa ke depan dengan selesainya double track, jalan tol, maka investasi untuk infrastruktur akan terdorong keluar pulau Jawa dan porsinya akan sangat besar.
"Dari sektor rill, realisasi dari 2011-2014 itu besarnya mencapai angka Rp441,181 triliun, terdiri atas APBN-nya Rp563 miliar, BUMN Rp 67,621 triliun, dan swasta Rp294,018 triliun. Sedangkan untuk campurannya sebesar Rp78.979 triliun," paparnya.
Untuk sebarannya, Hatta menjelaskan, Sumatera sebesar Rp77,526 triliun, Jawa Rp78,634 triliun, Kalimantan Rp120,135 triliun, Sulawesi Rp47,377 triliun, Bali Nusa Tenggara Rp36,300 triliun, Papua Maluku Barat Rp81,209 triliun.
"Untuk sebaran projeknya sendiri, menunjukkan bahwa Jawa kecil sekali untuk sektor rill dibanding dengan semuanya, hanya Rp78 triliun dari total Rp441 triliun lebih. Ini menunjukkan bahwa sebaran industri kita yang kita dorong ke arah luar Jawa, tercapai. Dalam arti bahwa kita mendorong kawasan ekonomi khusus, cluster-cluster industri di luar Jawa, dengan paket-paket kebijakan dan insentif, berjalan dengan baik," tutupnya.
(gpr)